Soroti Kasus Penundaan Jadwal Ujian, Ombudsman Jambi: Ini Murni Kelalaian

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Minggu , 15 Jun 2025 - 20:13

Suasana di SDN 161 beberapa waktu lalu.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

soroti kasus penundaan jadwal ujian, ombudsman jambi: ini murni kelalaian                            jambi – ombudsman ri perwakilan jambi angkat bicara terkait kasus siswi sd negeri 161 kota jambi yang sempat tak mengikuti ujian pada rabu (11/6/2025) lalu.
 kejadian ini mendapat perhatian serius dari kepala keasistenan pemeriksaan laporan ombudsman jambi, indra.
indra menyayangkan peristiwa tersebut dan menilai hal itu tidak semestinya terjadi, terutama jika penyebabnya bukan karena keadaan kahar (force majeure).
“ini murni kelalaian. harus ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur yang ada,” tegas indra belum lama ini.
baca juga:tegas dan tunjukkan komitmen inklusivitas, diza ungkap pentingnya keberagaman
baca juga:kua-ppas perubahan 2025 disahkan, pemkot jambi fokus dorong pertumbuhan ekonomi daerah
ia juga menyayangkan kurangnya perhatian dari wali kota jambi terhadap persoalan tersebut. menurutnya, peristiwa ini tidak hanya menunjukkan lemahnya koordinasi, tetapi juga mencoreng dunia pendidikan di kota jambi.
“lebih disayangkan lagi ketika pihak sekolah dan dinas pendidikan sempat membantah adanya kejadian ini, padahal sudah ada pengakuan langsung dari siswa yang bersangkutan,” ujarnya.
indra meminta wali kota jambi turun tangan langsung dan menangani persoalan ini secara serius agar tidak terulang di masa mendatang.
“anak didik adalah aset bangsa dan calon pemimpin masa depan. kejadian seperti ini menjadi preseden buruk bagi pendidikan di kota jambi,” katanya.
ia juga mengingatkan agar wali kota tidak hanya mengandalkan laporan dari organisasi perangkat daerah (opd) tanpa melihat kondisi nyata di lapangan.
“jangan sampai wali kota jambi hanya menerima laporan yang bagus-bagus saja, sementara kenyataannya di lapangan berbeda jauh,” tambahnya.
indra mengapresiasi langkah-langkah pemkot jambi dalam pembangunan fisik seperti mitigasi banjir, relokasi pkl talang banjar, dan pengembangan transportasi umum. namun menurutnya, pembangunan tidak hanya soal infrastruktur.
“peningkatan mutu pendidikan, terutama di tingkat sd dan smp yang menjadi kewenangan pemkot jambi, juga harus menjadi prioritas,” pungkasnya.
sebelumnya, pelaksanaan ujian akhir semester di sd negeri 161 kecamatan paal merah, kota jambi, dilaporkan sempat mengalami penundaan.
seharusnya ujian dimulai pada awal pekan ini, namun sejumlah siswa mengaku tidak mengikuti ujian sesuai jadwal.
informasi yang dihimpun dari narasumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa pada rabu (11/6), siswa di sekolah tersebut tidak mendapatkan soal ujian karena belum tersedia kertas cetakan. 
ketiadaan kertas diduga disebabkan oleh kendala pembayaran jasa fotokopi oleh pihak sekolah.
“tidak ada kertas ujian karena fotokopian belum dibayar. padahal dana bos kan ada,” ungkap sumber tersebut melalui sambungan telepon, kamis (12/6).
sejumlah siswa juga membenarkan bahwa pada hari yang dijadwalkan sebagai waktu ujian, mereka justru tidak mengerjakan soal apapun.
sebagai pengganti, mereka diminta menggambar di dalam kelas.
“kemarin nggak jadi ujian, malah disuruh menggambar,” ujar beberapa siswa.
upaya konfirmasi ke sekolah dilakukan, namun kepala sekolah tidak berada di tempat. beberapa pegawai menyebutkan bahwa kepala sekolah sedang dalam perjalanan dinas ke luar kota.
“kepala sekolah lagi ada tugas di luar, belum bisa ditemui,” ujar seorang staf administrasi.
meski demikian, staf lain di sekolah memberikan pernyataan berbeda dengan membantah adanya penundaan ujian.
“ujian tetap dilaksanakan, tidak ada kelas yang kosong,” ucapnya.
kemarin siang, kepala sd 161, tolang abidin, saat dihubungi melalui telepon juga menyangkal kabar tidak berlangsungnya ujian.
“kami tetap menjalankan ujian sesuai jadwal,” katanya singkat.
di pihak lain, kepala bidang sd dinas pendidikan kota jambi, yulita, saat dikonfirmasi menyatakan belum menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
ia berencana melakukan pengecekan langsung ke sekolah hari ini.
“besok (hari ini,red) saya akan cek ke lokasi,” ujarnya.
ia juga menegaskan bahwa jika benar terjadi penundaan atau pembatalan ujian, maka hal tersebut melanggar aturan yang berlaku.
“ujian semester sudah dijadwalkan dimulai sejak 10 mei lalu. jika tidak dilaksanakan, itu tentu pelanggaran,” tegasnya(ze)