Harga Karet Naik, Tembus Rp13.500 per Kilogram, Petani Harap Tren Positif Berlanjut

Suasana di salah satu pasar lelang karet di Kabupaten Bungo. Sementara pada pertengah Juni 2925, harga karet naik sebesar Rp 1.500 per/kg. -IST/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARABUNGO – Kabar menggembirakan datang bagi para petani karet di wilayah Jujuhan dan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo. Setelah beberapa waktu mengalami penurunan harga, kini harga karet olahan petani kembali mengalami kenaikan signifikan.
Pada pertengahan Juni 2025, harga karet yang dibeli oleh kelompok lelang mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp12.000 menjadi Rp13.500 per kilogram. Kenaikan sebesar Rp1.500 ini disambut antusias oleh para petani yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari hasil panen karet.
Herizo, Ketua Kelompok Lelang Sirih Sekapur, membenarkan adanya kenaikan harga karet tersebut. “Betul, harga karet dari sebelumnya Rp12.000 per kilogram sekarang sudah mencapai Rp13.500 per kilogram. Mudah-mudahan bisa naik lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kenaikan harga ini membawa angin segar bagi petani yang sempat mengalami masa sulit akibat harga yang rendah dalam beberapa waktu terakhir. “Masih banyak petani di Jujuhan ini yang berpenghasilan dari karet. Dengan kenaikan ini, tentu sangat membantu ekonomi mereka,” lanjut Herizo.
BACA JUGA:4 Tahun Yayasan Tak Bayar Sewa, Tunggkan Sewa Tanah YPTSA ke Pemkot
BACA JUGA:Kemenlu Siapkan Evakuasi WNI di Iran Melalui Jalur Darat
Lebih lanjut, Herizo berharap agar perusahaan-perusahaan pengolahan karet yang ada di wilayah Jujuhan bisa ikut berperan dalam mendukung petani lokal dengan membeli hasil karet dari kelompok lelang. Dengan banyaknya pembeli yang ikut dalam sistem lelang, diharapkan akan terjadi persaingan harga yang sehat sehingga petani mendapatkan harga terbaik.
“Kami sangat berharap perusahaan karet di Jujuhan dan Jujuhan Ilir bisa ambil andil membeli langsung dari kelompok lelang. Kalau sudah banyak pembeli, harga akan bersaing,” tutupnya.
Kenaikan harga ini menjadi harapan baru bagi petani untuk memperbaiki taraf hidup dan keberlangsungan ekonomi keluarga. Banyak pihak juga menilai bahwa dukungan dari perusahaan dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan harga serta meningkatkan kualitas produksi karet petani lokal. (mai/ira)