Gading, Siswa SLB Sarolangun yang Berjuang Masuk UNJA lewat SMMPTN

Gading Mashlul Arsutja, siswa dari SLB Sarolangun, yang mengikuti ujian dengan tekad kuat demi meraih cita-citanya menjadi guru olahraga.-JAMBIKORAN.COM/HO-UNJA-
JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Pelaksanaan UTBK Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (SMMPTN Barat) di Universitas Jambi (UNJA) berlangsung dengan semangat inklusivitas.
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Gading Mashlul Arsutja, siswa dari SLB Sarolangun, yang mengikuti ujian dengan tekad kuat demi meraih cita-citanya menjadi guru olahraga.
Gading hadir dalam sesi kelima ujian yang dilangsungkan di Laboratorium ICT Fakultas Hukum UNJA, Kamis 19 Juni 2025.
Dengan didampingi oleh Koordinator Kelulusan Siswa SLBN Jambi, Ika Noor Hidayati, S.Pd., Gr., Gading mengikuti seleksi dengan memilih Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) — bidang yang sesuai dengan minat dan keahliannya.
BACA JUGA:Cara Hilangkan Bau Rambut yang Tidak Sedap
BACA JUGA:Tips Hindari Kesalahan Penggunaan Korset Pelangsing
Meski memiliki hambatan intelektual, Gading dikenal sebagai pribadi aktif dan percaya diri. Ia telah menorehkan sejumlah prestasi di cabang olahraga silat dan lari, yang menjadi bukti kemampuannya di bidang yang ia tekuni.
“Gading pernah menyampaikan keinginannya, ‘Ibuk, saya pengen kuliah’. Dan dari sana terlihat semangat dan motivasinya. Ia juga pernah ikut berbagai kejuaraan olahraga,” ungkap Ika.
Semangat Gading juga didukung penuh oleh keluarganya. Sejak awal, mereka berupaya mencari perguruan tinggi yang ramah disabilitas dan menyediakan program studi sesuai dengan minat Gading.
UNJA pun dipilih karena komitmennya terhadap pendidikan inklusif.
BACA JUGA:Kebiasaan Buruk Bisa Sebabkan Keguguran pada Ibu Hamil
BACA JUGA:10 Kebiasaan Buruk yang Picu Bau Mulut
Wakil Rektor Bidang Akademik UNJA, Prof. Dr. Harida, S.H., M.H., menegaskan bahwa universitas memberi kesempatan yang setara kepada semua calon mahasiswa, termasuk yang berkebutuhan khusus.
UNJA menyediakan pendampingan dan fasilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta.
“Peserta difabel akan mendapatkan pendampingan dan perlakuan sesuai dengan kebutuhannya, namun tetap mengikuti ujian secara umum bersama peserta lainnya,” ujar Prof. Harida.
Selama bersekolah di SLB Sarolangun, Gading menunjukkan kemampuan sosial yang baik dan berinteraksi layaknya anak-anak pada umumnya. Hal ini menambah keyakinan para pendamping bahwa Gading mampu beradaptasi di lingkungan perguruan tinggi.
BACA JUGA:Biji Pepaya Ternyata Ampuh Atasi Nyeri Otot dan Parasit Jahat
BACA JUGA:Tanaman-tanaman Ini Bisa Usir Rayap di Rumah
“Gading bisa bersosialisasi dengan teman-temannya. Ia punya motivasi tinggi untuk terus belajar, jadi saya yakin ia bisa melanjutkan pendidikan,” kata Ika.
Keluarga Gading pun berharap, keberanian dan perjuangan Gading ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus lainnya agar tidak ragu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Semoga Gading bisa diterima di UNJA dan menjadi contoh bahwa anak disabilitas juga berhak kuliah. Tentu dengan dukungan fasilitas yang memadai,” ujar Aan, perwakilan keluarga Gading.
Ika juga menekankan pentingnya aksesibilitas dan dukungan dari seluruh elemen kampus.
BACA JUGA:Tips Hindari Kesalahan Penggunaan Korset Pelangsing
BACA JUGA:Sat Pol PP Tertibkan PKL Pasar Sarinah, Menempati Trotoar dan Badan Jalan
“Kami tidak meminta perlakuan istimewa, hanya fasilitas sesuai kebutuhan mereka. Dan semoga lingkungan kampus bisa menjadi ruang inklusif yang memahami kebutuhan mahasiswa seperti Gading,” tambahnya.
Dengan dukungan dari orang tua, guru, dan pihak kampus, Gading kini tengah menapaki langkah awal menuju cita-citanya.
Ia telah membuka jalan bagi anak-anak disabilitas lainnya untuk berani bermimpi dan mengejar pendidikan tinggi — langkah kecil yang bermakna besar dalam membangun masa depan inklusif.