Kakek 92 Tahun Terperangkap Kobaran Api, Kebakaran Hebat di Koto Kandi Tanjab Barat

Selain meratakan bangunan rumah kayu berukuran 5x10 meter, kobaran api juga turut merenggut nyawa seorang lansia 92 tahun.-Harpandi/Jambi Independent -Jambi Independent
Lebih lanjut Iptu Sunarto juga menyebutkan, setelah warga setempat berjibaku untuk memadamkan kobaran api, sekitar 3 jam kemudian amukan si jago merah berhasil diatasi.
"Setelah kobaran api yang meratakan bangunan rumah itu berhasil dipadamkan, warga setempat kemudian mencari M. Mappa diantara puing-puing bangunan rumah tersebut dan mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia akibat terperangkap dalam kobaran api dan mayatnya sudah dalam keadaan tidak utuh. Selanjutnya jenazah korban ini dimakamkan oleh pihak keluarga dan warga setempat pada pukul 06.00 wib," sebutnya.
Selain menimbulkan korban jiwa, kejadian berlokasi di RT 33, Dusun Anggrek, Desa Koto Kandis, Kecamatan Dendang ini juga menimbulkan kerugian materil sekitar Rp 75 juta.
Kapolsek Dendang ini juga menuturkan, dari keterangan saksi atas nama Indo Tuo selaku pemilik rumah, orang tuanya yang menjadi korban dalam kejadian ini selain sudah berusia uzur, juga tidak bisa berdiri dan sudah beberapa tahun belakangan hanya menghabiskan waktu dengan berbaring di kamarnya.
"Dari keterangan saksi, dirinya telah merawat orang tuanya tersebut sejak kurang lebih 10 tahun belakangan. Dan setiap malam, rutinitas saksi membakarkan obat nyamuk di kamar orang tuanya menggunakan nampan seng dan menyelimuti orang tuanya tersebut," tuturnya.
Kapolsek Dendang bersama anggotanya serta Tim Identifikasi dari Satreskrim Polres Tanjab Timur juga melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi.
Diketahui jika antara Indo Tuo dan orang tuanya tidak ada permasalahan atau selisih paham terhadap orang tuanya.
Kemudian, sebelum kejadian kebakaran itu terjadi, tidak ada tamu atau orang lain yang datang kerumah tersebut.
"Warga sekitar juga mengatakan jika tidak pernah mendengar adanya cek cok atau permasalahan antara saksi dan korban," pungkasnya. (pan/ira)