Keluarga Juliana Minta Autopsi Ulang

AUTOPSI: Mendiang Juliana Marins, turis Brazil yang tewas setelah jatuh ke jurang di Gunung Rinjani.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

BRAZIL - Jenazah Juliana Marins, turis asal Brasil yang ditemukan tewas di Indonesia, telah tiba di Brasil dan disambut haru oleh keluarganya.

Namun, alih-alih menutup duka, kedatangan jenazah justru membuka kembali pertanyaan besar. Pihak keluarga resmi meminta dilakukan autopsi ulang guna memastikan penyebab kematian Juliana dilansir dari Globo. 

Permintaan ini didasarkan pada ketidakjelasan isi surat kematian yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar Brasil di Jakarta.

Menurut keluarga, dokumen itu tidak menyebutkan secara rinci waktu ataupun penyebab pasti kematian.

BACA JUGA:Kemenhub Masih Mengkaji Kenaikan Tarif Ojol

BACA JUGA:Luka Anak Direktur RS Indonesia di Gaza, Lubna: Ayahku Bukan Teroris

Juliana Marins, 26 tahun, diketahui melakukan perjalanan keliling Asia Tenggara sebagai backpacker.

Pada akhir Juni 2025, ia dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam lebih dari 100 meter di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Tim SAR butuh waktu berjam-jam untuk mengevakuasi tubuhnya dari medan terjal dan curam.

Beberapa minggu sebelum kejadian, Juliana sempat mengirim pesan yang kini terasa memilukan bagi keluarganya. Dalam salah satu pesan, ia menulis:

"Mami, aku sangat mencintaimu. Hatiku hancur saat kita berpisah," tulis Juliana dilansir dari Daily Beast 

"Sebenarnya, hanya itu yang membuatku khawatir: membuatmu, papi, atau adikku kecewa. Selain itu, aku tidak terlalu takut, apalagi terhadap masalah."

Juliana menggambarkan ibunya, Estela Marins, sebagai sosok tangguh yang tak pernah ragu mengambil risiko demi mengejar impian—sifat yang katanya juga ia warisi. 

"Aku juga seperti itu. Aku punya keinginan dan impian yang berbeda," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan