Gejala Gangguan Pendengaran Akibat Headset

Reporter: Surya Elviza |

Editor: Surya Elviza |

Sabtu , 05 Jul 2025 - 21:17

TERGANGGU : Ketahui gejala gangguan pendengaran akibat penggunaan headset.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

4. Gangguan Konsentrasi dan Penurunan Prestasi

Kerusakan sistem penyaring suara alami di telinga menyebabkan otak harus bekerja lebih keras untuk membedakan suara penting dari kebisingan.

Akibatnya, penderita cepat merasa lelah, kesulitan fokus, dan berujung pada menurunnya performa akademik atau pekerjaan.

“Kalau filter suara rusak, otak jadi cepat lelah karena harus memilah semua suara. Ini berpengaruh ke konsentrasi dan bahkan kemampuan sosial,” kata Fikri.

Kenali Gejalanya dan Segera Bertindak

Gangguan pendengaran akibat headset tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses bertahap. Gejala seperti telinga berdenging, budek, atau kesulitan mendengar di tempat ramai merupakan sinyal awal yang perlu diwaspadai.

Dr. Fikri menekankan pentingnya mengenali “tiga tanda merah” sebagai peringatan:

• Pemakaian headset lebih dari 4 jam sehari

• Volume suara di atas 80 persen

• Munculnya nyeri atau berdenging setelah pemakaian

“Kalau dua dari tiga tanda ini muncul, segera periksa ke dokter THT,” tegasnya.

Tips Mencegah Gangguan Pendengaran

Untuk menjaga kesehatan telinga, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana:

• Gunakan headset maksimal 1 jam dengan jeda 5–10 menit

• Pilih volume di bawah 60 persen

gejala gangguan pendengaran akibat headset                            1. telinga budek, berdenging, atau terasa penuh
gejala awal yang paling umum adalah rasa tidak nyaman pada telinga setelah mendengarkan suara melalui headset dalam waktu lama. telinga terasa seperti tersumbat, berdenging, atau “kemeng”.
“kalau habis nonton konser atau pakai headset terlalu lama, biasanya telinga terasa budek atau berdenging. itu tanda peradangan pada sel rambut di telinga,” ujar dr. fikri.
meski bisa pulih dalam waktu 24 jam, jika kebiasaan ini terus diulang, kerusakan bisa menjadi permanen.
baca juga:waspadai tanda anda lelah secara emosional, ketahui sinyal tubuh dan pikiran yang butuh istirahat
baca juga:ponsel motorola rp 5 jutaan yang cocok untuk kreator visual
2. sulit mendengar di tempat ramai
gejala lain yang sering muncul namun jarang disadari adalah kesulitan menangkap percakapan di lingkungan bising, seperti restoran, ruang kelas, atau kantor.
“kadang tes pendengarannya normal. tapi begitu diminta mendengarkan di tempat ramai, pasien tidak bisa membedakan suara utama dari kebisingan. itu tanda sambungan saraf terganggu,” jelas fikri.
kondisi ini disebut sinaptopati, dan tidak dapat terdeteksi melalui tes pendengaran konvensional.
3. tinnitus dan hiperakusis
jika terus diabaikan, gejala dapat berkembang menjadi tinnitus (dengung telinga terus-menerus) dan hiperakusis, yaitu rasa nyeri atau ketidaknyamanan saat mendengar suara keras.
“awalnya cuma berdenging sebentar, tapi kalau berulang bisa menetap. bahkan suara yang sedikit keras pun bisa terasa menyakitkan,” lanjutnya.
tinnitus yang menetap juga bisa memicu gangguan psikologis seperti kecemasan hingga depresi.
4. gangguan konsentrasi dan penurunan prestasi
kerusakan sistem penyaring suara alami di telinga menyebabkan otak harus bekerja lebih keras untuk membedakan suara penting dari kebisingan.
akibatnya, penderita cepat merasa lelah, kesulitan fokus, dan berujung pada menurunnya performa akademik atau pekerjaan.
“kalau filter suara rusak, otak jadi cepat lelah karena harus memilah semua suara. ini berpengaruh ke konsentrasi dan bahkan kemampuan sosial,” kata fikri.
kenali gejalanya dan segera bertindak
gangguan pendengaran akibat headset tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses bertahap. gejala seperti telinga berdenging, budek, atau kesulitan mendengar di tempat ramai merupakan sinyal awal yang perlu diwaspadai.
dr. fikri menekankan pentingnya mengenali “tiga tanda merah” sebagai peringatan:
• pemakaian headset lebih dari 4 jam sehari
• volume suara di atas 80 persen
• munculnya nyeri atau berdenging setelah pemakaian
“kalau dua dari tiga tanda ini muncul, segera periksa ke dokter tht,” tegasnya.
tips mencegah gangguan pendengaran
untuk menjaga kesehatan telinga, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana:
• gunakan headset maksimal 1 jam dengan jeda 5–10 menit
• pilih volume di bawah 60 persen
• gunakan headphone over-ear alih-alih in-ear untuk mengurangi tekanan langsung ke gendang telinga
• rutin periksa kesehatan telinga, terutama jika muncul keluhan
menjaga pendengaran sejak dini adalah investasi untuk kualitas hidup jangka panjang. jangan tunggu sampai telinga rusak untuk mulai peduli.(*)