Stok Beras Aman hingga Enam Bulan

BERAS: Stok beras di Gudang Bulog Jambi, mencukupi hingga enam bulan ke depan.-DOK/Jambi Independent-Jambi Independent j

JAMBI – Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap potensi krisis pangan akibat musim kemarau dan ancaman gagal panen, Pemerintah Provinsi Jambi menegaskan bahwa ketersediaan pangan, khususnya beras, masih dalam kondisi aman dan mencukupi.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, pemerintah memastikan stok beras untuk wilayah Jambi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Ismet Wijaya, menyampaikan bahwa per Juni 2025, stok beras yang tersedia di gudang Bulog dan kalangan swasta mencapai 18 ribu ton. Jumlah tersebut dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Jambi yang rata-rata mencapai 3 ribu ton per bulan.

“Jumlah beras medium yang tersedia di Bulog saat ini sebesar 18 ribu ton. Dengan kebutuhan konsumsi sekitar 3 ribu ton per bulan, artinya kita masih aman untuk enam bulan ke depan,” ujar Ismet saat ditemui di kantor Dinas Ketahanan Pangan, Kamis (10/7).

BACA JUGA:Fokus Drainase dan Pelebaran Jalan Maulana Tinjau Tiga Titik Proyek Prioritas

BACA JUGA:Nico Williams Pilih Stay di Athletic Bilbao

Untuk menstabilkan harga dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, Pemprov Jambi juga akan kembali menyalurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, red) pada bulan Juli ini. SPHP merupakan program subsidi dari pemerintah pusat yang ditujukan untuk menjaga keterjangkauan harga beras di tengah masyarakat.

“Penyaluran beras SPHP ini sangat membantu masyarakat kita, terutama kalangan menengah ke bawah, agar mereka bisa mendapatkan beras dengan harga di bawah harga pasar,” jelas Ismet.

Menurutnya, distribusi beras SPHP akan menyasar toko-toko pengecer, pasar rakyat, dan rumah pangan yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap memiliki akses terhadap beras murah dan berkualitas, terutama di tengah tekanan ekonomi dan musim kemarau yang berpotensi mengganggu produksi pangan.

Sebagai bagian dari pengawasan distribusi dan ketepatan sasaran program SPHP, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi juga akan melakukan verifikasi ulang terhadap data rumah pangan dan toko-toko pengecer yang menjadi mitra penyalur beras subsidi.

“Kami akan melakukan persiapan operasional dan peninjauan kembali terhadap prosedur distribusi. Tujuannya agar kita tidak salah sasaran, dan beras SPHP benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” tegas Ismet.

 

 

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pihak Bulog, pemerintah kabupaten/kota, serta para distributor dan pengecer agar penyaluran berjalan lancar dan sesuai ketentuan. Monitoring terhadap harga dan ketersediaan beras di lapangan juga akan ditingkatkan untuk menghindari penimbunan dan spekulasi harga. (cr01/enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan