Kriminolog Beberkan Analisa Misteri Kematian Diplomat Kemlu

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j
JAKARTA - Kasus kematian diplomat Arya Daru belum terpecahkan. Hal ini menuai perhatian publik. Kriminolog UI, Haniva Hasna memberikan analisis tentang kemungkinan penyebab lambatnya penyelidikan kasus ini.
Menurut Haniva, ada beberapa faktor yang membuat kasus ini sulit dipecahkan.
"Tempat kejadian perkara (TKP) yang bersifat tertutup dan minim saksi. Selain itu, korban baru ditemukan setelah beberapa hari, sehingga jejak biologis dan analisis forensik menjadi lebih sulit," kata Haniva saat dikonfirmasi, Selasa (15/7).
Haniva juga menyebut, jika ini adalah kasus pembunuhan, modus yang digunakan tergolong rapi.
BACA JUGA:Kejagung Sudah Periksa 40 Orang, Termasuk Nadiem Makarim
BACA JUGA:Jebakan U-dab
"Modus pembunuhan yang tergolong rapi dan tertutup, sehingga pelaku mungkin dikenal oleh korban dan paham seluk-beluk tempat," paparnya.
Haniva juga memberikan beberapa saran untuk polisi untuk mengungkap kasus ini," Audit digital forensik korban secara menyeluruh. Rekonstruksi waktu kematian secara presisi,".
Haniva juga menyebut agar para saksi di TKP ditelaah lebih dalam. Hal ini diperlukan dalam analisis penyidik untuk mendalami penyebab kematian Daru.
"Wawancara mendalam pada saksi sekitar dan lingkungan kerja Analisa psikologis dan relasi personal korban dan forensik lanjutan pada benda di TKP," katanya.
Dituturkannya, dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan polisi dapat mengungkap kasus kematian diplomat Arya Daru dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
Sementara istri diplomat yang hilang, dilaporkan telah menghubungi penjaga kos sebanyak tiga kali untuk meminta bantuan mencari korban.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan berdasarkan keterangan dari penyelidik, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kos pada tanggal 7 Juli 2025, pukul 22.40 WIB, namun tidak aktif karena nomor handphone yang lama tidak aktif.
"Istri korban kemudian menghubungi kembali penjaga kos pada tanggal 8 Juli 2025, pukul 00.48 WIB, menggunakan nomor handphone yang baru," katanya pada awak media, Senin 14 Juli 2025.
Kemudian penjaga kos kemudian memeriksa kamar korban namun tidak menemukan apa-apa.
"Istri korban kembali menghubungi penjaga kos pada pukul 05.27 WIB untuk meminta cek kembali kamar korban," ucapnya
Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan lab untuk mengungkap kasus ini secara scientific investigation.
"Penyelidik masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti untuk mengungkap kasus ini," tuturnya.
Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminta data-data yang diperlukan untuk mengungkap kasus ini.
"Hasil penyelidikan akan disampaikan setelah semua keterangan dan bukti-bukti terkumpul," terangnya. (*)