Wabup Khafidh Usulkan Geothermal Graha Nyabu ke Menhut

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j
Jakarta– Wakil Bupati Merangin, H. A. Khafidh, bersama Gubernur Jambi H. Al Haris serta jajaran kepala daerah dari Provinsi Jambi, melakukan audiensi dengan Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, pada Selasa 15 Juli 2025. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Kementerian Kehutanan di Jakarta dan membahas sejumlah isu strategis, termasuk pengembangan energi panas bumi di kawasan Graha Nyabu.
Dalam forum tersebut, Wabup Khafidh dan Gubernur Al Haris mengangkat potensi besar dari proyek Geothermal Graha Nyabu yang berlokasi di Desa Renah Kemumu, Kecamatan Jangkat. Proyek ini diyakini mampu membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya saat memasuki tahap operasional.
Namun demikian, terdapat kendala terkait status kawasan Graha Nyabu yang berada dalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan tercakup dalam kawasan Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS). Status ini membuat proses perizinan proyek energi panas bumi tersendat karena masih menunggu penyesuaian batas kawasan (boundary modification) dari TRHS.
BACA JUGA:Realiasasi Dana Desa Lebih 50 Persen, Hanya Satu Desa Belum Tersalur
“Masalah ini menyebabkan tertundanya izin pengembangan proyek Geothermal Graha Nyabu. Kami berharap pemerintah pusat dapat membantu percepatan penyelesaiannya,” terang Gubernur Al Haris, yang didukung oleh Wabup H. A. Khafidh.
Permintaan Pembangunan Jalur Evakuasi di Kabupaten Kerinci
Selain isu energi terbarukan, Gubernur juga menyampaikan pentingnya pembangunan jalur evakuasi bencana di Kabupaten Kerinci. Hal ini merespons kondisi geografis Kerinci yang memiliki potensi bencana tinggi akibat keberadaan gunung berapi aktif dan risiko longsor maupun gempa bumi.
Pemerintah daerah meminta Kementerian Kehutanan mendukung pembangunan akses evakuasi tersebut, sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.
Menhut Janji Tindak Lanjut Cepat dan Komprehensif
Menanggapi aspirasi dari Provinsi Jambi, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti setiap permasalahan secara serius dan menyeluruh.
“Saya senang bisa berdiskusi langsung dengan Gubernur Jambi dan para kepala daerah. Kami akan berjuang sekuat tenaga untuk membantu penyelesaian persoalan ini,” ujarnya.
Menteri Antoni menegaskan bahwa Kementerian akan memperkuat sinergi pengelolaan kawasan hutan demi menunjang pembangunan strategis daerah, dengan tetap menjaga keseimbangan antara fungsi ekologi, sosial, dan ekonomi.
“Kita ingin dari hutan yang lestari, muncul kesejahteraan bagi masyarakat. Mari kita rawat hutan ini bersama demi masa depan generasi mendatang,” imbuhnya. (*/ira)