Wabup Merangin Usulkan Proyek Geothermal Graha Nyabu ke Menteri Kehutanan

Wakil Bupati Merangin, HA Khafidh, bersama Gubernur Jambi H. Al Haris, melakukan audiensi dengan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni-Ist/Kominfo Merangin -Jambi Independent j

JAKARTA - Wakil Bupati Merangin, HA Khafidh, bersama Gubernur Jambi H. Al Haris dan sejumlah kepala daerah lainnya dari Provinsi Jambi, melakukan audiensi dengan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, di ruang rapat Kementerian Kehutanan, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati Khafidh bersama Gubernur Jambi memaparkan rencana pengembangan proyek panas bumi (Geothermal) di kawasan Graha Nyabu, Desa Renah Kemumu, Kecamatan Jangkat. Proyek ini dinilai memiliki potensi besar untuk membuka lapangan kerja baru, khususnya saat fase operasional dimulai.

Namun, inisiatif ini menghadapi kendala serius terkait status kawasan yang berada dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang juga termasuk dalam Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS). Status ini menjadi hambatan utama dalam proses perizinan Proyek Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) Graha Nyabu, karena masih menunggu penyelesaian terkait modifikasi batas kawasan TRHS.

“Proses perizinan terhambat karena status kawasan tersebut yang masih menunggu penyelesaian boundary modification TRHS,” jelas Gubernur Al Haris, yang didampingi oleh Wakil Bupati H. A. Khafidh, pada Selasa (15/7).

BACA JUGA:Rem Blong, Truk Tronton Terjun ke Jurang di Muara Emat

BACA JUGA:Tersedia 217 Lowongan Kerja, Disnakertrans Bungo Gelar Job Fair 2025

Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya pembangunan jalur evakuasi di Kabupaten Kerinci yang memiliki gunung berapi tertinggi di Indonesia. Letak geografis daerah ini rawan bencana seperti erupsi, longsor, dan gempa bumi, sehingga akses evakuasi menjadi kebutuhan mendesak.

Gubernur berharap agar Kementerian Kehutanan dapat memberikan dukungan serta solusi atas permasalahan yang dihadapi Jambi, khususnya dalam mendukung pembangunan strategis di kawasan hutan konservasi.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyambut baik aspirasi dari jajaran pemerintah daerah Provinsi Jambi. Ia berjanji untuk menindaklanjuti setiap persoalan secara cepat dan tepat.

“Saya sangat senang bisa berdialog langsung dengan para pimpinan daerah Jambi. Kami akan berjuang maksimal agar persoalan ini segera mendapatkan solusi terbaik,” ujar Menteri Raja Juli.

Ia menambahkan bahwa Kementerian Kehutanan berkomitmen memperkuat sinergi pengelolaan kawasan hutan demi mendukung pembangunan strategis di daerah, sembari tetap menjaga keseimbangan fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi.

“Prinsip kami adalah dari hutan yang lestari, harus lahir kesejahteraan bagi masyarakat. Mari kita jaga bersama hutan untuk masa depan generasi yang akan datang,” tutup Menhut dalam audiensi tersebut. (*/ira)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan