Harus Jalin Tiga Kerja Sama dalam Satu Tahun

WAWANCARA: Gubernur Jambi, Al Haris saat mewawancarai calon direktur dan komisaris PT JII baru-baru ini.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j

JAMBI – Panitia Seleksi (Pansel) Calon Komisaris dan Direktur PT Jambi Indoguna Internasional (JII) secara resmi mengumumkan hasil akhir seleksi jabatan pimpinan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jambi tersebut, Senin (21/7).

Pengumuman ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan hasilnya menetapkan satu nama terpilih untuk masing-masing posisi dari tiga besar calon sebelumnya. Nama-nama yang terpilih tertuang dalam Pengumuman Pansel NOMOR: 018/PANSEL.JII/VII/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Pansel, Sudirman, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jambi.

Adapun nama calon terpilih adalah Anhar, S.E., M.E. sebagai komisaris, dan Muhammad Ganda Wijaya, S.T. sebagai direktur.

Gubernur Jambi, Al Haris menegaskan direktur dan komisaris baru di PT Jambi Indoguna Internasional (JII) ini, harus berkomitmen untuk membenahi BUMD tersebut.

BACA JUGA:Facebook Jadi Sorotan, Minta Akses Media Pribadi Di Kamera Pengguna untuk Fitur AI Meta

BACA JUGA:Tampilkan Video dan Deskripsi Singkat

Ia menargetkan dalam waktu satu tahun, komisaris dan direktur PT JII minimal harus menjalin tiga kerja sama usaha, guna menghidupkan kembali roda perusahaan.

“Komitmen itu yang paling penting. Kalau tidak ada komitmen, tidak akan bisa membenahi perusahaan,” kata Al Haris, Senin (21/7).

Ia menegaskan bahwa Komisaris dan Direktur yang baru harus memiliki semangat untuk membawa perusahaan bangkit dan berkembang.

Al Haris mencontohkan, kerja sama bisa dibangun dalam berbagai sektor, seperti perdagangan, logistik, atau distribusi bahan pokok. Ia bahkan menyarankan agar PT JII mulai melihat peluang konkret di lapangan, seperti mengambil peran dalam program-program pangan strategis yang sedang berjalan.

“Hari ini ada Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Bisa nggak mereka ambil peran di situ? Misalnya sebagai pemasok. MBG hari ini juga bisa, mereka bahkan bisa punya dapur sendiri. Polda saja bisa bikin dapur, kenapa mereka nggak bisa?” katanya dengan tegas.

 

“Mereka juga bisa mensupply bahan pokok apa misalnya,” tambahnya.

Al Haris juga mengkritik praktik komisaris yang tidak aktif menjalankan fungsinya.

“Kalau komisaris tidur dan direktur tidur, berarti dia membiarkan uang daerah ikut tidur. Padahal uang itu harusnya bergerak,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan terbentuknya kepengurusan baru, agar PT JII mampu keluar dari kondisi stagnan dan menjelma menjadi BUMD yang produktif dan berdampak pada perekonomian daerah.

Dari wawancara itu, Al Haris mengaku telah mendapatkan gambaran ideal dari sosok yang akan memimpin PT JII ke depan. Ia juga menekankan bahwa proses seleksi dilakukan secara berjenjang, objektif, dan transparan oleh panitia seleksi.

Lebih lanjut, Al Haris menyampaikan bahwa komisaris dan direktur terpilih akan diberikan kontrak kerja yang mencakup target capaian. Salah satu target tersebut adalah membangun minimal tiga kerja sama strategis dalam bidang perdagangan atau bidang lainnya dalam satu tahun.

Menurutnya, penting bagi jajaran direksi dan komisaris yang terpilih untuk menunjukkan komitmen, kompetensi, dan semangat membenahi PT JII.

“Esensinya adalah bahwa jika mereka bersedia, prinsip-prinsip harus dikomunikasikan sejak awal. Modal itu harus dioptimalkan,” tegasnya.

 

 

 

 

Dalam wawancara akhir tersebut, Gubernur didampingi oleh Ketua Pansel Sudirman, Sekretaris Pansel Alfiansyah (Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jambi), serta anggota Pansel Agus Pirngadi dan Prof. Arna Suryani. (cr01/enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan