Pemkot Jambi Fokuskan Quick Win

RAKORDA: Wali Kota Jambi Maulana membuka secara resmi Rakorda Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tingkat Kota Jambi Tahun 2025.-ANTARA FOTO-Jambi Independent j
KOTAJAMBI – Pemerintah Kota Jambi terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat penurunan angka stunting dan memperkuat pembangunan keluarga melalui pelaksanaan program prioritas nasional. Dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tingkat Kota Jambi Tahun 2025 yang digelar pada Senin (21/7), Pemerintah Kota menekankan pentingnya percepatan atau strategi Quick Win dalam menurunkan prevalensi stunting yang saat ini tercatat sebesar 10,8 persen.
Rakorda tersebut secara resmi dibuka oleh Wali Kota Jambi, Maulana dan dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan dari lintas sektor, mitra kerja pemerintah, organisasi profesi, hingga perwakilan komunitas masyarakat.
“Rakorda ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan dukungan dari pemerintah daerah serta para mitra kerja terhadap pelaksanaan Program Bangga Kencana. Kita ingin memastikan program pembangunan keluarga benar-benar berjalan efektif, tepat sasaran, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Maulana dalam sambutannya.
BACA JUGA:Penanaman Padi 100 Persen di Bulan Juli
BACA JUGA:3 Makanan Ampuh Bakar Lemak Secara Alami, Bantu Turunkan Berat Badan
Maulana menegaskan bahwa keberhasilan dalam pembangunan keluarga dan penurunan angka stunting tidak bisa diraih hanya dengan kerja satu instansi saja. Diperlukan sinergi dan kolaborasi lintas sektor secara berkelanjutan, baik dari unsur pemerintah, dunia pendidikan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, hingga komunitas akar rumput.
“Momentum ini kita jadikan ajang untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun keluarga yang berkualitas. Ketika keluarga kuat, maka daerah pun akan kuat. Ini prinsip dasar pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa capaian prevalensi stunting 10,8 persen di Kota Jambi merupakan hasil nyata dari kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat yang terus dipertahankan dan diperkuat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi, M. Jaelani, dalam paparannya mengungkapkan sejumlah capaian strategis yang telah diraih selama tahun 2024 dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana.
Salah satu indikator penting adalah Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Kota Jambi yang berhasil mencapai angka 66,84 persen, melebihi target nasional tahun 2024 sebesar 66,70 persen. Ini menunjukkan kualitas pembangunan keluarga di Kota Jambi berada pada jalur yang positif.
“Pencapaian peserta KB aktif juga mengalami peningkatan signifikan. Tercatat sebanyak 71.446 akseptor, atau 134,63 persen dari target perkiraan permintaan masyarakat (PPM) yang hanya 53.070 akseptor,” jelas Jaelani.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa tren penurunan angka stunting di Kota Jambi menunjukkan hasil menggembirakan berkat berbagai program intervensi gizi, edukasi keluarga, serta pemantauan tumbuh kembang anak yang dilakukan secara intensif di tingkat kelurahan dan puskesmas.
Maulana berharap agar seluruh pihak, terutama instansi terkait, dapat memperkuat dukungan terhadap program-program strategis dalam pembangunan keluarga, pengendalian penduduk, serta percepatan penurunan stunting yang menjadi target nasional.
“Target nasional penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 dan bahkan lebih rendah di 2025 bukan hal mustahil jika semua pihak bergerak bersama. Saya minta agar para camat, lurah, tokoh masyarakat, kader posyandu, dan pendamping keluarga terus bekerja aktif di lapangan,” tegasnya.
Sebagai bagian dari strategi Quick Win 2025, Pemkot Jambi akan meluncurkan sejumlah program percepatan, termasuk optimalisasi layanan KB di wilayah terpencil, pelatihan peningkatan kapasitas kader pendamping keluarga, serta pemberian bantuan pangan tambahan untuk anak-anak berisiko stunting.
“Perlu ada akselerasi dan inovasi. Kita tidak bisa mengandalkan cara-cara lama untuk menghadapi tantangan baru. Stunting bukan hanya soal gizi, tapi soal kesejahteraan keluarga secara menyeluruh,” tutup Maulana. (Enn)