Optimalisasi Minerba dan Migas Jambi: Tantangan Hilirisasi, Peluang Hub Energi, dan Daya Saing Ekspor

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Warsono -Foto : ist-Jambi Independent

Muhammad Ansari menyampaikan bahwa"Hilirisasi bukan sekadar industrialisasi, tapi strategi untuk menggeser struktur ekonomi daerah dari eksploitasi ke penciptaan nilai”. 

FEB memberi ruang untuk membedah bagaimana energi dan sumber daya mineral bukan hanya komoditas, melainkan instrumen kedaulatan ekonomi. Dari sisi minerba, tantangan hilirisasi di Jambi masih besar. Namun potensi cadangan dan sumber daya sangat menjanjikan. Kunci ke depan adalah penguatan ekosistem hilirisasi, integrasi industri, penguasaan teknologi, dan kesiapan BUMD serta perguruan tinggi lokal. Dari sisi migas, Safe’i menyampaikan ”produksi migas Jambi dengan porsi 10% dari nasional bukan hanya angka, tetapi juga bukti bahwa sinergi antara pusat dan daerah sangat menentukan keberhasilan operasi migas”. Participating Interest 10% menjadi pintu masuk peran aktif daerah, yang harus disertai tanggung jawab sosial dan tata kelola yang bersih.

BACA JUGA:Polisi Masih Lengkapi Berkas, Kasus Sabu di Lapas Kelas IIA Jambi

BACA JUGA:HKTI Jambi : SAH Tegaskan Kolaborasi Multistakeholder Kunci Atasi Karhutla Jambi

”FEB diharapkan menjadi ruang kolaborasi yang produktif antara pemerintah pusat dan daerah, regulator, dunia usaha, akademisi, serta lembaga keuangan untuk merumuskan kebijakan dan strategi hilirisasi yang inklusif dan berkelanjutan” ujar Prof. Shofia Amin, Dekan di Universitas Jambi yang juga bertindak sebagai moderator diskusi.

Sebagai penutup, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jambi, Johansyah menyampaikan ”Pemprov Jambi terus mendorong penyelesaian jalan khusus batubara, pengembangan hilirisasi batubara yang sangat relevan dan optimaliasi produksi migas bekerja sama dengan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKK) 6 blok Migas yang ada di Provinsi Jambi serta menetapkan produk-produk dengan daya saing ekspor sebagai prioritas. 

Optimalisasi potensi minerba dan migas tidak hanya akan memperkuat struktur ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jambi secara menyeluruh. 

Bank Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui kebijakan yang adaptif dan berbasis data, mendukung agenda hilirisasi nasional serta penguatan daya saing ekspor dari daerah. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan