Optimalisasi Minerba dan Migas Jambi: Tantangan Hilirisasi, Peluang Hub Energi, dan Daya Saing Ekspor

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Warsono -Foto : ist-Jambi Independent

JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi kembali menyelenggarakan Forum Ekonomi dan Bisnis (FEB) Provinsi Jambi pada 22 Juli 2025 di Kota Jambi dengan tema "Optimalisasi Minerba dan Migas Jambi: Tantangan Hilirisasi, Peluang Hub Energi, dan Daya Saing Ekspor”. 

FEB merupakan salah satu media yang digunakan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi dalam melakukan diseminasi pesan-pesan utama Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKD) serta Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jambi kepada berbagai pemangku kepentingan.

Perekonomian Jambi tumbuh sebesar 4,55% (yoy) pada triwulan I tahun 2025, ditopang oleh terjaganya permintaan domestik dan kinerja ekspor. Lapangan Usaha Pertambangan sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di Provinsi Jambi dengan pangsa 14,29% masih belum menunjukan kinerja yang optimal dan konsisten. 

Setelah selama Triwulan I s.d III 2024 mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif, sektor pertambangan mampu tumbuh impresif sebesar 7,84% pada Triwulan IV 2024 dan mendongkrak naik pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2024. Namun demikian, pertumbuhan tersebut kembali mengalami perlambatan menjadi 3,84% pada Triwulan I 2025. Harga komoditas global dan kesiapan infrastruktur diperkirakan menjadi faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut. 

BACA JUGA:Tak Pernah Jumpa Sang Bandar, Pengedar Sabu Tanjab Timur Mendekam di Penjara

BACA JUGA:Galatasaray Terkendala Duit untuk Gaet Osimhen

Hal ini mengindikasikan pentingnya transformasi struktural melalui hilirisasi komoditas dan peningkatan nilai tambah sektor minerba dan migas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono, menyampaikan bahwa hilirisasi minerba dan optimalisasi lifting migas merupakan agenda strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi regional dan membuka peluang Jambi menjadi hub energi Sumatera.

Selain itu, peningkatan konektivitas logistik, efisiensi rantai pasok, serta penguatan sektor industri pengolahan akan menjadi kunci dalam mendorong daya saing ekspor daerah. Sinyal positif juga tercermin dari lonjakan pertumbuhan kredit di sektor pertambangan pada triwulan I-2025, menunjukkan kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek sektor energi di Jambi. Dari sisi ekspor, optimalisasi hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditas unggulan Jambi di pasar global. 

Dengan mengembangkan komoditas ekspor berbasis olahan dan memperbaiki infrastruktur penunjang seperti pelabuhan ekspor dan kawasan ekonomi khusus, Jambi dapat memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi dan mengurangi ketergantungan pada infrastruktur pelabuhan provinsi tetangga.

BACA JUGA:Masih Tunggu Petunjuk Jaksa, Kasus Pembunuhan Aipda Hendra

BACA JUGA:Ditreskrimsus Pastikan Distribusi Beras Premium Sesuai Takaran

Diskusi panel pada FEB Jambi periode Juli 2025 menghadirkan narasumber Muhammad Ansari dari Ditjen Minerba, Kementerian ESDM dan Safe’i dari SKK Migas Sumbagsel.

Pemaparan materi dan diskusi mencakup pentingnya akselerasi hilirisasi sebagai bagian dari kebijakan nasional dan roadmap hilirisasi minerba, serta bagaimana Provinsi Jambi dapat mengambil peran dalam mendongkrak pendapatan asli daerah, kontribusi ekspor dan nilai tambah komoditas minerba dan migas. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan