Harga Kelapa Sawit Naik 8 Persen

HARGA NAIK: Harga sawit naik hingga 8 persen di minggu ke empat bulan Juli.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit alami peningkatan di minggu keempat pada bulan Juli. Adapun, peningkatan harga kelapa sawit tidak terlepas dari berbagai faktor pasar global hingga kondisi daerah.

Harga di minggu pertama, dibanding pada minggu keempat bulan Juli tersebut melonjak hingga 8 persen dari harga Rp 3.188 menjadi Rp 3.442 per kilogram. Harga ini berlaku untuk sawit dengan usia 10 hingga 20 tahun.

Kepala Bidang Pengelolaan dan Standarisasi Pemasaran Hasil Perkebunan (PSPHP) Provinsi Jambi, Yulian Raya mengatakan, kenaikan harga kelapa sawit dipicu dengan adanya perang tarif Amerika, yang membuat tarif ekspor Amerika menjadi turun.

“Harga minyak nabati lainnya mengalami kenaikan dan negosiasi tarif ekspor ke amerika turun dari 32 persen menjadi 19 persen,” kata Yulian, Kamis (24/7).

BACA JUGA:Kota Jambi Akan Punya BPBD, Selama Ini Mengandalkan Disdamkartan

BACA JUGA:Tradisi Sedekah Bubur di Desa Pasar Terusan

Di pemberitaan sebelumnya, Yulian Raya menjelaskan, mekanisme penetapan harga kelapa sawit berdasarkan kondisi pasar global yang membuat harga kelapa sawit terus berubah-ubah.

“Dilihat dari kondisi stok kelapa sawit, yang dihasilkan serta permintaan dari pasar global,” kata Yulian Raya.

Ia berharap, kepada petani kelapa sawit, ikut serta bermitra dengan perusahaan, agar dalam menerima harga yang sama dengan petani lain.

“Petani kita sekarang ini banyak yang enggan untuk mengurus berkas untuk kerja sama dengan perusahaan,” katanya.

Ia mengatakan, untuk harga jual kelapa sawit itu tidak semuanya sama, akan tetapi ada perbedaan harga kelapa sawit yang bermitra dengan perusahaan ataupun tidak.

 

“Harga ini kan dia nggak semua untuk petani, ini hanya untuk petani yang bermitra. Nah ini harus garis bawahi,” bebernya. (cr01/enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan