Kepala Desa dan Kelompok Tani Dipanggil

Kapolres Tanjabbar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agung Basuki-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

KUALA TUNGKAL - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Rawa Demit, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) lahan gambut seluas 20 hektare (Ha) terbakar.

"Kita akan lakukan pemanggilan kepala desa, dan tiga kelompok tani terkait dengan kebakaran yang terjadi di desa tersebut," kata Kapolres Tanjung Jabung Barat, AKBP Agung Basuki Rabu 23 Juli 2025 kepada media.

Kebakaran yang menghanguskan lahan gambut seluas 20 hektare dalam dua hari dari Senin - Selasa membutuhkan pemadaman yang ekstra melibatkan satuan tugas (satgas) Karhutla Tanjabbar.

BACA JUGA:Harga Kelapa Sawit Naik 8 Persen

BACA JUGA:Kota Jambi Akan Punya BPBD, Selama Ini Mengandalkan Disdamkartan

"Lahan itu lahan gambut, pemiliknya belum diketahui tapi sebelumnya sebelum dikelolah oleh kelompok tani," ungkapnya.

Kapolres menjelaskan dari lokasi kepolisian belum menemukan alat bukti akan tetapi titik koordinat awal munculnya api sudah diketahui. Untuk melengkapi hal itu kepolisian akan mengumpulkan alat bukti dan barang bukti termasuk pemeriksaan para saksi yakni kepala desa dan kelompok tani.

"Lahan itu lahan gambut, pemiliknya belum diketahui tapi sebelumnya sebelum dikelolah oleh kelompok tani," ungkapnya.

 

Api mampu di padamkan dengan metode water bombing dengan menggunakan helikopter bantuan dari perusahaan dan satgas provinsi.

Kapolres berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Kondisi saat ini yang panas membuat lahan mudah terbakar. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar karena bisa menyebabkan terjadinya karhutla.

"Tim gabungan dibantu oleh satgas provinsi melalui udara pemadamannya,”tandasnya.

Kepala BPBD Tanjabbar Zulfikri mengatakan pemadaman sudah selesai dilakukan oleh tim gabungan dibantu dengan tim RPK PT WKS melalui water bombing menggunakan heli.

"Api sudah padam hari ini, tim gabungan darat dan udara," ujarnya.

Lokasi yang terdiri dari gambut dan lahan tanah mineral itu menjadi satu. Api yang mudah muncul karena angin kencang dan panas yang cukup kuat membuat api sulit dipadamkan.

 

"Mesin yang bisa dibawa ke lokasi cukup jauh hanya mesin kecil. Air juga jauh jadi sulit untuk dipadamkan dari jalur darat,”tandasnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan