Banjir Rob Menjadi Ancaman Utama di Tanjab Timur
--
MUARASABAK - Sejak beberapa hari belakangan ini, ketinggian air sungai disejumlah wilayah di Provinsi Jambi mulai mengalami peningkatan.
Bahkan, beberapa pemukiman warga di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi juga mulai terendam banjir akibat meluapnya sungai Batanghari.
BACA JUGA:7 Tren Model Rambut Wanita yang Bakal Populer
BACA JUGA:Mbappe Bakal Ramaikan Bursa Transfer Eropa
Hal yang sama juga mulai terlihat di Kabupaten Tanjab Timur. Dimana, dari 11 kecamatan yang ada di kabupaten termuda di Provinsi Jambi ini, hampir rata-rata sudah mulai terdampak banjir baik itu akibat luapan air sungai, dan juga genangan air yang cukup tinggi akibat curah hujan yang meningkat.
Terkait hal ini, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Helmi Agustinius, saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini kondisi air sungai dan aliranya di Kabupaten Tanjab Timur mulai mengalami peningkatan, akan tetapi masih dalam kategori aman.
"Namun, yang perlu diwaspadai saat ini yaitu luapan air kiriman dari kabupaten tetangga," ucapnya.
Ini mengingat, sungai besar yang ada di Kabupaten Tanjab Timur merupakan lintasan dari sungai Batanghari yang berasal dari beberapa kabupaten lainnya.
"Dari hasil pemantauan kita, beberapa kecamatan pesisir di kabupaten ini sudah ada yang terdampak banjir rob atau banjir pasang surut. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama, sebab dalam hitungan beberapa jam akan surut kembali," ungkap mantan Camat Nipah Panjang ini.
Adapun kecamatan pesisir yang telah mengalami kondisi seperti itu yakni, Kecamatan Nipah Panjang, Sadu, Muarasabak Timur, Mendahara dan Kecamatan Kuala Jambi.
"Selain kecamatan tersebut, ada juga kecamatan lain yang terdampak banjir rob, tetapi hanya sebagian. Yaitu, Kecamatan Berbak," ujarnya.
Kemudian, Helmi menjelaskan, untuk wilayah yang masuk dalam peta rawan banjir di Kabupaten Tanjab Timur yaitu, Kecamatan Dendang, Berbak, Mendahara Ulu dan sebagian Kecamatan Geragai.
"Guna mengantisipasi ancaman banjir sejak dini, kami dari BPBD terus melakukan patroli dan pemantauan terkait kondisi ketinggian air di beberapa kecamatan yang rawan terdampak bencana alam tersebut," jelasnya.
Dirinya juga menambahkan, pihak BPBD Kabupaten Tanjab Timur juga telah berkoordinasi dengan Camat, Kades dan Lurah, agar dapat memberikan imbauan kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir, untuk mewaspadai terjaidnya bencana banjir dadakan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Imbauan itu kita berikan mengingat, saat ini sudah masuk musim penghujan dan sejumlah wilayah tetangga juga sudah terdampak banjir. Kami juga telah siaga 1x24, agar bisa merespon cepat saat ada laporan banjir yang terjadi di wilayah kita ini," pungkasnya. (pan/viz)