Sawah Mulai Mengering, Petani Kesulitan Air Masuk Musim Kemarau

KESULITAN AIR : Kondisi sawah yang mulai mengering saat mulai memasuki musim kemarau di Batang Hari.-Subhi/Jambi Independent-Jambi Independent
Batang Hari – Musim kemarau yang melanda berbagai wilayah mulai berdampak serius terhadap sektor pertanian. Di Desa Pasar Terusan, Kabupaten Batang Hari, para petani mengeluhkan kesulitan mendapatkan air untuk mengairi lahan sawah mereka yang telah ditanami.
Sedikitnya 300 hektar lahan persawahan milik petani di daerah tersebut mulai mengalami kekeringan akibat sulitnya memperoleh sumber air. Kondisi ini menyebabkan tanah di area sawah mulai retak dan tanaman terancam gagal panen.
Seorang petani setempat, Atik, mengungkapkan bahwa kekeringan mulai terasa sejak awal musim kemarau. Selama ini, para petani di wilayah tersebut sangat bergantung pada air hujan dan aliran Sungai Batanghari sebagai sumber utama pengairan.
BACA JUGA: Bupati Hurmin Dorong Pembinaan Atlet Muda dari Desa, Buka Turnamen Voli Desa Sepintun
BACA JUGA:Toko Serba 35 Muarabungo Terbakar
“Biasanya kami mengandalkan hujan dan sungai Batanghari untuk mengairi sawah. Tapi karena musim kemarau dan sungai juga mulai dangkal, sawah kami kesulitan mendapat air. Akibatnya lahan mulai mengering,” ujar Atik.
Pendangkalan Sungai Batanghari yang terjadi semakin memperparah kondisi. Karena air sungai tidak mampu lagi mengalir secara optimal ke lahan pertanian, irigasi menjadi terhambat dan produktivitas pertanian pun terancam.
Atas kondisi tersebut, para petani berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah, terutama dalam bentuk pembangunan infrastruktur irigasi darurat seperti pembuatan parit sepanjang tiga kilometer dari hulu maupun hilir sungai.
“Kami sangat berharap pemerintah setempat bisa membantu kami mengatasi kesulitan ini. Pembuatan parit sangat penting agar air bisa sampai ke sawah,” tutup Atik. (Pan/Viz)