Karhutla di Jambi Capai 417 Hektare, Kualitas Udara Baik Hingga Sedang

Pemadaman Karhutla di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muarojambi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
"Ini sudah direncanakan, akan di Water Booming yang titik apinya masih besar. Tapi sudah aman, untuk kebakaran sudah tidak ada," ungkapnya.
Terkait dengan udara akibat kabut asap hasil Karhutla, kualitas udara di Kota Jambi dan Kabupaten masih berada pada kategori baik hingga sedang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Ibnu Sulistyono, menjelaskan bahwa kondisi kualitas udara dipengaruhi oleh berbagai faktor alam serta kondisi Karhutla.
"Secara umum, kualitas udara di Kota Jambi dan Muarojambi masih tergolong baik hingga sedang," kata Ibnu.
Pada pukul 00.00 wib hingga 23.59 wib, Minggu (27/7), BMKG mendeteksi keberadaan lima titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah Jambi. Akan tetapi pada Senin pagi, jumlah titik panas terpantau menurun menjadi tiga.
“Pagi ini terpantau 3 hotspot di wilayah Muarojambi, Tanjab Barat dan Tanjab Timur,” sebutnya.
Adapun tiga titik panas yang terdeteksi tersebut berada di area yang selama ini dikenal rawan terbakar, terutama wilayah dengan vegetasi kering dan minim curah hujan.
“Untuk kualitas udara umumnya kategori sedang, sempat 1 jam tadi menuju kriteria baik,” bebernya.
Namun, lahan yang terbakar tersebut tersebar di beberapa kabupaten, yaitu Muarojambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur, Batanghari, dan Sarolangun.
"Kualitas udara sempat membaik ke kategori baik selama satu jam, tapi dominannya masih di kategori sedang," pungkas Ibnu. (cr01/enn)