Butuh Penambahan Panjang Runway, Untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Jambi

WISATA: Arung Jeram di Geopark Merangin, sebagai salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya melakukan peningkatan di sektor pariwisata, mengingat sektor pariwisata di Jambi mempunyai ciri khas tersendiri. Selain itu, pariwisata Jambi juga menawarkan kekayaan budaya, sejarah, dan alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Mulai dari kompleks percandian tertua di Asia Tenggara, Candi Muaro Jambi, hingga ekowisata di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan, sejak sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 5 juta wisatawan nusantara dan 12 ribu wisatawan mancanegara telah mengunjungi provinsi tersebut .
“Ini adalah sinyal bahwa Jambi punya potensi besar sebagai destinasi unggulan di Pulau Sumatera,” kata Al Haris
Meski tren kunjungan wisatawan terus meningkat, Al Haris menekankan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama terkait infrastruktur pendukung. Ia menyebutkan, pengembangan transportasi udara sebagai langkah krusial untuk mendongkrak daya saing pariwisata Jambi.
BACA JUGA:Kuota Beasiswa Capai 455 Orang
BACA JUGA:Presisi Merdeka Run 2025 Bergema di Jambi
“Runway bandara kita ini kalau ditambah lagi 300 meter, saya yakin kunjungan wisata akan meningkat di Jambi,” bebernya.
Al Haris, menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata unggulan. Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi kunci agar Jambi mampu bersaing dengan daerah-daerah wisata lain di Indonesia.
Berdasarkan data Pemprov Jambi, tiga daerah dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak selama 2024 adalah Kabupaten Bungo, Kabupaten Tanjab Barat, dan Kota Jambi.
Pemerintah Provinsi Jambi, lanjut Al Haris, berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur, promosi wisata, serta pengembangan sumber daya manusia guna menjadikan Jambi sebagai destinasi favorit di kawasan barat Indonesia. (Cr01/Enn)