Hadiri Rakornas Adipura 2025, Wali Kota Maulana : Kami Siap Penuhi Target Zero TPS Liar

Hadiri Rakornas Adipura 2025, Wali Kota Maulana : "Kami Siap Penuhi Target Zero TPS Liar"--

Ia juga menegaskan bahwa penilaian Adipura tahun ini memiliki dimensi substansial, yakni mengukur sejauh mana daerah mampu mencapai pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

“Oleh sebab itu, penghargaan Adipura Kencana hanya akan diberikan kepada kabupaten/kota yang telah menerapkan pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem sanitary landfill, sebagai standar ideal pengelolaan akhir sampah,” terangnya.

Ia menambahkan, melalui kebijakan ini, evaluasi terhadap pengelolaan lingkungan tidak hanya dilakukan saat penilaian semata, namun akan bersifat berkelanjutan, berdasarkan sistem tata laksana yang telah dirancang secara komprehensif.

Dia juga mengapresiasi, langkah pemerintah daerah yang langsung menindaklanjuti terkait dengan pengelolaan sampah 100 persen di tahun 2029 dengan melakukan penutupan sampah menuju kontrol landfill. 

"Kami sangat berterimakasih, jadi setiap kunjungan kami ke daerah telah ada usaha maksimal untuk melakukan penutupan sampah dengan tanah-tanah untuk kemudian mengurangi bencana yang timbul," ucap Menteri Hanif Faisol Nurofiq. 

Sementara itu, usai mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, Wali Kota Jambi dokter Maulana, menyampaikan apresiasinya atas sosialisasi tersebut.

Katanya, proses penilaian Adipura tahun 2025 ini menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Jambi. 

"Hal ini penting untuk memastikan terpenuhinya seluruh persyaratan dalam upaya meraih kembali penghargaan bergengsi tersebut," kata Maulana.

Dia juga menegaskan, terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi untuk meraih Adipura tahun ini.

Pertama, penerapan sistem pengelolaan sampah yang berbasis sanitary landfill.

Kedua, tidak boleh lagi terdapat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar di wilayah kota.

Kedua hal ini, menurutnya, menjadi indikator penting dalam mencerminkan tata kelola lingkungan yang baik dan berkelanjutan.

"Alhamdulillah sistem pengelolaan sampah sanitary landfill kota Jambi telah memilikinya. Dan yang menjadi PR kita bersama adalah penertiban TPS liar," ungkapnya. 

Kata Maulana, program Kampung Bahagia adalah solusi dalam mengentaskan TPS-TPS liar, karena menerapkan sistem pengelolaan sampah dimulai dari sumbernya, yaitu mengambil sampah langsung dari Rumah Tangga. 

"Pemberdayaan masyarakat melalui Program Kampung Bahagia adalah solusi yang telah kita siapkan untuk mendukung zero TPS liar guna mengatasi permasalahan melalui sistem pengelolaan sampah tertutup yang sudah mulai diterapkan di sejumlah wilayah di Kota Jambi," tuturnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan