Ratusan Keramba Ikan Hanyut, Kerugian Ditaksir Capai Rp3 Miliar

RUGI : Kepanikan warga saat keramba ikan hanyut. Akibat kejadian ini ditaksir kerugian capai Rp 3 miliar.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

BATANG HARI — Warga Desa Aro, RT 05 Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batang Hari, dikejutkan dengan insiden hanyutnya ratusan keramba ikan milik petani setempat yang terbawa derasnya arus Sungai Batang Hari pada Rabu pagi 20 Agustus 2025.

Peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba. Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung panik dan berupaya menyelamatkan keramba-keramba tersebut.

Menurut informasi sementara, penyebab utama hanyutnya keramba adalah tali seling pengikat yang terlepas, membuat puluhan keramba terlepas dari rangkaiannya dan hanyut terbawa arus sungai yang sedang deras.

Samsuri, salah satu warga Desa Aro yang berada di lokasi saat kejadian, menceritakan bahwa insiden berlangsung sangat cepat. 

BACA JUGA:Serapan Anggaran Mencapai 50 Pesen Lebih

BACA JUGA:Sungaipenuh Bebas Kusta dan Frambusia

"Air sungai saat itu memang cukup deras. Ketika tali pengikat lepas, keramba langsung terbawa arus. Warga spontan berupaya mengevakuasi sebanyak mungkin keramba yang hanyut," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis pagi 21 Agustus 2025.

Dari sekitar 200 unit keramba yang hanyut, 150 unit berhasil diselamatkan, sementara 50 unit lainnya tenggelam dan tidak dapat diselamatkan. Keramba-keramba tersebut berisi berbagai jenis ikan, mulai dari bibit yang masih berusia beberapa bulan hingga ikan siap panen, terutama ikan nila. 

Diketahui, sekitar 23 keramba di antaranya siap panen dalam waktu dekat sebelum musibah ini terjadi.

Dedi, pemilik salah satu keramba ikan di Desa Aro, mengungkapkan bahwa saat kejadian, kondisi air sungai tengah mengalami pasang setelah sebelumnya surut. “Saat hendak memperbaiki dari permukaan air, tali pengikat keramba tiba-tiba putus, dan keramba langsung terbawa arus deras. Tidak sempat menyelamatkan semuanya,” jelasnya.

Ia menambahkan, satu unit keramba umumnya berisi sekitar 20 ribu ekor bibit ikan dengan usia bervariasi dan telah rutin diberi pakan setiap hari. Akibat kejadian ini, diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp3 miliar, termasuk kerusakan keramba, hilangnya bibit ikan, dan ikan siap panen yang tak bisa diselamatkan.

Pasca kejadian, pemerintah setempat bersama unsur vertikal telah datang memberikan dukungan moral kepada para petani keramba terdampak. Para petani pun mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian yang diberikan.

“Kami bersyukur atas support dan motivasi dari pihak pemerintah. Semoga ini jadi pelajaran dan hikmah bagi kami semua,” pungkas Dedi. (Sub/Viz)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan