Sampah Laut Mulai Masuk Wilayah Bali

Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq-ANTARA FOTO-Jambi Independent

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperingatkan sampah plastik mulai banyak ditemukan terbawa arus di beberapa pantai di Bali dan intervensi segera dilakukan untuk mengurangi tumpukannya.

"Segera kita tangani karena tadi malam saya mendapatkan laporan dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Bali Nusra adanya sampah laut yang sudah mulai masuk di Bali," kata Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq usai rapat konsolidasi multipihak perumusan langkah strategis setelah INC-5.2 di Jakarta.

Dia menyebut bahwa laporan dari Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara itu mengatakan sampah laut sudah mulai banyak ditemukan di perairan dan pantai di Bali, salah satu lokasi favorit wisatawan di Indonesia.

Terkait laporan itu, dia mengatakan pemerintah akan segera melakukan intervensi untuk penanganan praktinya dan KLH/BPLH akan berkoordinasi dengan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) terkait isu tersebut.

BACA JUGA:Beras Satu Harga untuk Lindungi Subsidi

BACA JUGA: Cara Bayar Pajak Dipermudah Bisa Lewat Kantor Pos dan Aplikasi

Bocornya sampah ke lautan sendiri merupakan salah satu akibat dari pengelolaan sampah yang tidak maksimal di beragam wilayah. Hal itu mengingat sampah yang terbuang ke lingkungan di berbagai bagian daerah aliran sungai dapat berakhir ke laut dan terbawa arus ke daerah lain, bahkan negara lain.

Dia memberikan contoh bagaimana DAS Ciliwung dengan hulu di wilayah Gunung Gende dan Pangrango di Jawa Barat melewati banyak daerah sampai akhirnya bermuara di Jakarta Utara. Di wilayah yang dilewati Ciliwung, empat kabupaten/kota di antaranya menghasilkan 3 ribu ton per hari dengan TPA yang tidak berfungsi optimal.

"Sehingga akhirnya sampahnya lari ke sungai, sungai ke laut. Ini kemudian yang harus kita tangani secara mendasar, makanya kebijakan yang kita lakukan penanganan serius di tingkat darat. Namun di laut juga ada legacy atau plastik yang sudah terlanjur di situ yang tetap harus kita tangani," pungkasnya. (ANTARA)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan