BPBD Batang Hari Ajukan Perpanjangan Status Siaga Karhutla Hingga Oktober 2025

KARHUTLA: Karhutla yang terjadi di Tahura di Desa Senami, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batang Hari beberapa waktu lalu.KARHUTLA: Karhutla yang terjadi di Tahura di Desa Senami, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batang Hari beberapa waktu lalu.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

Adapun curah hujan meningkat, akan tetapi masih bersifat lokal dan tidak merata sebagaimana mestinya musim hujan. 

Ia menjelaskan, bahwa secara umum, hujan turun pada siang hingga malam hari dengan intensitas bervariasi, hanya terjadi di beberapa titik di wilayah provinsi.

“Kalau di musim hujan bisa seprovinsi diguyur hujan semalaman. Namun saat kemarau, hujannya lebih sporadis, spot-spot kecil saja,” katanya.

Tak hanya itu, ia memastikan dengan adanya faktor El Niño dan La Niña dalam kondisi netral, senggingga tidak berpengaruh signifikan terhadap cuaca di Jambi. 

“Hujan yang terjadi lebih karena faktor IOD negatif dan MJO, bukan El Niño maupun La Niña,” katanya.

Sementara itu, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kondisi kering dalam rentang satu hingga dua hari masih berpotensi memunculkan titik api.

Ia juga mengingatkan masyarakat dengan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang yang bisa terjadi hampir di seluruh wilayah Jambi. 

“Kami imbau masyarakat rutin memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG di Instagram, YouTube, maupun aplikasi Info BMKG,” tutupnya. (cr01/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan