Pemerintah Tingkatan Kualitas Pelayanan Publik Lewat Listrik Desa

Petugas PT PLN bersama Kepala Desa Perlang Roni (tiga dari kanan) melakukan penyalaan perdana bantuan PLN UIW Babel.-ANTARA FOTO-Jambi Independent

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik peningkatan kualitas pelayanan publik, menggerakkan perekonomian lokal, hingga mengurangi emisi karbon melalui program listrik desa (lisdes).

"Dengan tambahan kapasitas EBT desa dan sambungan rumah tangga baru, Lisdes 2025-2029 diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik, menggerakkan perekonomian lokal, hingga mengurangi emisi karbon," tutur Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Yuliot meyakini dapat mengurangi emisi karbon melalui perluasan pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi panas bumi melalui PLTP dan energi surya melalui PLTS.

Sebagai langkah awal, akhir Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto, didampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, telah meresmikan 55 pembangkit listrik energi terbarukan, yang terdiri atas pembangkit listrik tenaga panas Bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

BACA JUGA:Gibran Tinjau Kegiatan Belajar dan Program MBG di SMP Pascademonstrasi

BACA JUGA:Prabowo Dengar Langsung Aspirasi Serikat Buruh, Ormas, dan Tokoh Agama

Pembangkit yang diresmikan tersebut, tersebar di 15 provinsi, dengan total kapasitas mencapai 379,7 megawatt.

Hingga pertengahan 2025, tahap konstruksi dan komisioning untuk proyek-proyek PLTS perdesaan telah berjalan dan sambungan perdana telah dinikmati oleh ribuan rumah tangga.

Rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,83 persen pada akhir 2024, sehingga lisdes periode 2025-2029 difokuskan untuk menuntaskan kantong-kantong yang belum berlistrik.

Program ini menargetkan elektrifikasi untuk 5.758 desa, dengan penyambungan listrik bagi sekitar 1,2 juta rumah tangga.

Target ini sejalan dengan arah kebijakan ketenagalistrikan yang dituangkan pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.

"Akses listrik bukan sekadar terang. Ini bisa membuka kesempatan belajar, produktivitas ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Lisdes 2025-2029 kami rancang untuk menghadirkan manfaat nyata itu hingga ke desa-desa terjauh," kata Yuliot.

Lisdes merupakan program pemerintah melalui penugasan kepada PT PLN (persero) untuk melistriki seluruh pelosok desa dengan membangun jaringan distribusi.

Program ini merupakan program rutin, yang mana hingga akhir 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia telah menikmati listrik. Tak hanya Lisdes, sejak 2022 hingga 2024 Kementerian ESDM juga menyalurkan 367.212 sambungan bantuan pasang baru listrik (BPBL) bagi rumah tangga tidak mampu. (ANTARA)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan