Jakarta Berbenah Usai Dihantam Gelombang Protes

Satu unit mobil dinas milik Sekretariat DPRD Provinsi Jambi dibakar dan sejumlah fasilitas kantor ikut rusak dalam peristiwa unjuk rasa, Jumat 29 Agustus 2025. -ANTARA/Agus Suprayitno-

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjaga ketertiban, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) membantu penyemprotan, serta Pasukan Oranye dari Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan menjadi garda terdepan dalam setiap upaya pembersihan.

Seluruh area yang terdampak aksi massa dibersihkan dari tumpukan sampah, sisa-sisa spanduk, hingga puing-puing bekas perusakan fasilitas umum.

Taman-taman kota yang sempat rusak atau kotor kembali dirapikan dan ditata agar kembali indah dan hijau.

Kanstin jalan yang kotor atau pudar warnanya dicat ulang untuk mengembalikan kerapian estetika kota.

Lalu, dilakukan penyemprotan di lokasi-lokasi yang terdapat sisa bara dan abu bekas bakaran untuk memastikan tidak ada potensi kebakaran susulan dan membersihkan kotoran.

Sementara pos polisi dan halte bus yang rusak akibat pembakaran segera dibersihkan dan dipersiapkan untuk perbaikan lebih lanjut.

Upaya perbaikan fasilitas umum sedang dilakukan dan ditargetkan maksimal 9 September 2025 rampung, kata Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sempat meninjau dan ikut mengecat ulang halte bus yang dibakar di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Senin (1/9).

Kala itu, pria yang akrab disapa Bang Doel itu mengenakan kaos oranye bertuliskan "Jaga Jakarta". Sesekali dia menyapa warga yang ikut dalam gerakan pembersihan dan berswatoto dengan mereka.

Rano mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat yang terlibat termasuk pengemudi ojek daring, siswa sekolah menengah atas, dan peritel.

Menurut dia, kegiatan gerakan cepat dan serentak membersihkan ruang kota ini menjadi upaya bersama dalam membangun kembali situasi yang aman dan kondusif di Jakarta.

Adapun fokus lokasi kegiatan gotong royong kala itu mencakup Halte Senen Sentral, Halte Senen Toyota Rangga, dan kaki-kaki Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Sebanyak 215 orang dari berbagai lapisan masyarakat berpartisipasi dalam program kerja bakti dan pemulihan ruang bersama merupakan terapi sosial kolektif itu.

Mereka terdiri atas 75 petugas PPSU, 50  pengemudi ojek daring, 50 pedagang dari Perumda Pasar Jaya, 25  pelajar, dan 15  alumni STM.

Di sela kegiatan, Rano mengingatkan bahwa Pemprov DKI Jakarta mendukung semua aspirasi masyarakat dan mengizinkan setiap lapisan masyarakat untuk menyuarakan pendapat, asalkan tetap menjaga situasi tetap kondusif, tanpa melakukan aksi vandalisme.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan