5 Penyakit Serius Akibat Kelamaan Duduk

Reporter: Surya Elviza |

Editor: Surya Elviza |

Kamis , 04 Sep 2025 - 20:01

WASPADA :Waspada 5 penyakit serius akibat kelamaan duduk.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

Solusi: Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan 2–3 menit setiap 30 menit duduk. Ini terbukti membantu tubuh memproses gula darah lebih efisien.

4. Penurunan Fungsi Otak dan Risiko Demensia

Gaya hidup sedentari dapat menurunkan aliran darah ke otak, sehingga mengganggu fungsi kognitif seperti daya ingat, fokus, dan konsentrasi. Dalam jangka panjang, hal ini berisiko menyebabkan demensia dan Alzheimer.

Solusi: Aktif secara ringan sepanjang hari, bukan hanya saat olahraga. Berdiri saat bekerja atau berjalan ringan setiap jam sangat dianjurkan.

5. Deep Vein Thrombosis (DVT)

DVT adalah pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah dalam, biasanya di kaki. Jika tidak ditangani, gumpalan ini bisa berujung pada emboli paru yang berpotensi fatal.

Solusi: Rutin gerakkan kaki, hindari pakaian ketat di area paha dan betis, serta minum air cukup untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar. (*/Viz)

5 penyakit serius akibat kelamaan duduk                            jambi – dalam era kerja digital dan gaya hidup serba instan, duduk terlalu lama sudah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang. mulai dari pekerjaan di depan komputer, perjalanan jauh, hingga waktu santai di rumah, duduk dalam durasi panjang seringkali dianggap sepele. 
padahal, kebiasaan ini bisa memicu berbagai gangguan kesehatan serius, bahkan pada orang yang secara fisik tampak sehat.
posisi duduk yang terlalu lama bisa memperlambat sirkulasi darah, mengganggu fungsi organ vital, dan mempercepat penurunan metabolisme tubuh. 
berikut ini adalah lima penyakit yang bisa mengintai akibat kebiasaan duduk terlalu lama:
baca juga:7 makanan bantu tubuh pulih lebih cepat setelah sakit
baca juga:6 cara paling ampuh meredakan sakit haid
1. nyeri punggung dan leher
duduk dalam waktu lama, apalagi dengan postur tubuh yang buruk, dapat memberi tekanan besar pada punggung bagian bawah dan leher. ini bisa menyebabkan kekakuan otot, nyeri kronis, bahkan hernia tulang belakang.
solusi: gunakan kursi ergonomis dan pastikan untuk berdiri atau berjalan singkat setiap 30 menit. peregangan ringan juga sangat dianjurkan.
2. varises
kurangnya pergerakan saat duduk menyebabkan aliran darah di kaki melambat. hal ini meningkatkan risiko terbentuknya varises—pembuluh darah yang membengkak dan menonjol.
solusi: lakukan peregangan kaki secara rutin, hindari duduk bersila terlalu lama, dan pertimbangkan penggunaan kaus kaki kompresi jika diperlukan.
3. diabetes tipe 2
duduk terlalu lama terbukti menurunkan sensitivitas insulin. akibatnya, kadar gula darah sulit dikontrol dan risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat, bahkan pada orang yang memiliki berat badan normal.
solusi: lakukan aktivitas ringan seperti berjalan 2–3 menit setiap 30 menit duduk. ini terbukti membantu tubuh memproses gula darah lebih efisien.
4. penurunan fungsi otak dan risiko demensia
gaya hidup sedentari dapat menurunkan aliran darah ke otak, sehingga mengganggu fungsi kognitif seperti daya ingat, fokus, dan konsentrasi. dalam jangka panjang, hal ini berisiko menyebabkan demensia dan alzheimer.
solusi: aktif secara ringan sepanjang hari, bukan hanya saat olahraga. berdiri saat bekerja atau berjalan ringan setiap jam sangat dianjurkan.
5. deep vein thrombosis (dvt)
dvt adalah pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah dalam, biasanya di kaki. jika tidak ditangani, gumpalan ini bisa berujung pada emboli paru yang berpotensi fatal.
solusi: rutin gerakkan kaki, hindari pakaian ketat di area paha dan betis, serta minum air cukup untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar. (*/viz)