4 Orang Meninggal karena DBD, 859 Kasus dalam Enam Bulan

Ilustrasi DBD-Islutrasi DBD/Jawapos-
JAMBI - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan serius di Provinsi Jambi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mencatat, dari awal Januari sampai Juni tahun 2025 tercatat 859 warga terjangkit DBD dan 4 orang meninggal dunia.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinkes Jambi, Najatul Hasanah, menjelaskan bahwa tidak hanya di Kota Jambi yang terjangkit DBD, melainkan seluruh kota ataupun kabupaten ikut menyumbangkan angka penyakit DBD yang diderita masyarakat jambi.
Ia menjelaskan, musim panas menjadi penyebab utama penyakit DBD meningkatkan. Karena suhu nyamuk Aedes tersebut menjadi agresif untuk menggigit, karena dia harus mencari makan di saat musim kemarau.
“Sebenarnya bukan lebih banyak di musim hujan, tapi kita perlu berhati-hati juga pada saat musim hujan,” kata Najatul.
BACA JUGA:Sinsen Ajak Cegah Kecelakaan Berkendara, Terapkan 4 Langkah Penting
BACA JUGA:Maulana Sebut Pengusaha Muda sebagai Penggerak Ekonomi
Kota Jambi menjadi salah satu kota penyumbang angka terbanyak yakni 319 orang, menjadi salah satu faktor kenaikan angka kasus di Provinsi Jambi.
Ia menyebut, sejumlah kabupaten juga ikut menyumbang kenaikan angka penderita penyakit DBD, meski angka lebih relatif rendah dibandingkan Kota jambi.
“Batanghari 83 kasus, Merangin 64, Tanjab Barat 67, Tanjab Timur 58, Bungo 52, Tebo 48, Sarolangun 53, Muarojambi 42, Kerinci 41, serta Kota Sungaipenuh 30 kasus,” kata Najatul.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD itu tidak terlepas dengan kaitan kondisi cuaca dan pola hidup masyarakat.
“DBD ini sebenarnya penyakit musiman ya, pada musim hujan, tapi wanti-wanti juga bahwa saat musim panas, karena nyamuk Aides itu malah akan lebih agresif saat musim panas,” pungkasnya. (cr01/enn)