Kasus ISPA di Jambi Tembus 167 Ribu Masih Berpotensi Naik

Ilustrasi ISPA-jambi independent -
JAMBI- Dinas Kesehatan (Dinkes)Provinsi Jambi mencatat 167.148 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga pekan ke-35 tahun 2025.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jambi, Dini Silvia, mengatakan jumlah tersebut hampir menyamai kasus tahun lalu yang mencapai sekitar 200 ribu hingga akhir Desember.
“Trennya meningkat. Padahal masih ada 17 minggu tersisa hingga akhir tahun,” kata Dini, Senin (9/9).
Menurutnya, ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas hingga bronkus. Rata-rata masa sakitnya berlangsung 7 sampai 10 hari.
BACA JUGA: 32 Tahun Jual Batu Akik, Yanto Berhasil Kuliahkan Anak hingga Menjadi Dosen
BACA JUGA:Istana Anak-Anak Jambi: Sisa Kejayaan yang Terbengkalai yang Menyisakan Rangka Berkarat
Meski dianggap ringan, ISPA bisa berkembang menjadi infeksi paru-paru jika tidak ditangani dengan baik.
Adapun, faktor penyebab penyakit ini beragam. Mulai dari virus, kualitas udara yang buruk, hingga perubahan suhu ekstrem, dan juga seperti paparan asap rokok dan kabut asap kebakaran hutan juga memperparah kondisi pernapasan masyarakat.
“Alhamdulillah tahun ini kabut asap tidak sampai mengkhawatirkan, tapi tetap berpengaruh terhadap kualitas udara kita,” bebernya.
Selain faktor lingkungan, gaya hidup ikut mempengaruhi daya tahan tubuh. Konsumsi makanan berminyak dan minuman dingin bisa memperparah batuk.
Tak hanya itu, kurangnya asupan gizi juga merupakan salah satu faktor membuat tubuh rentan terhadap infeksi, terutama pada bayi, balita, dan lansia.
“Kalau tidak ditangani serius, ISPA bisa berlanjut menjadi infeksi paru-paru. Karena itu pencegahan sejak dini sangat penting,” ucapnya.
Berdasarkan Data Dinkes Provinsi Jambi, terdapat Kota Jambi menjadi daerah dengan kasus terbanyak, yakni 48.271 kasus.
Angka besar juga tercatat di Muaro Jambi 16.297 kasus, Tebo 15.835 kasus, Tanjabbar 15.444 kasus, Merangin 15.270 kasus, dan Sarolangun 12.709 kasus.