Rahayu Saraswati Mundur dari DPR

MUNDUR: Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Terkait hal ini, Fraksi Gerindra menyatakan telah menonaktifkan Saraswati sambil menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Sekretaris Fraksi Gerindra, Bambang Haryadi, menjelaskan bahwa proses pengunduran diri tersebut masih akan dikaji lebih lanjut, baik secara internal maupun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Karena prinsipnya kekuasaan itu ada di Dewan Pimpinan Pusat pergantian atau apa pun pemrosesan baik melalui Mahkamah Partai kan seandainya ke satu kader dianggap melanggar, itu bisa dilakukan," ujar Bambang, Kamis (11/9).
BACA JUGA:Al Haris Minta Beli Bahan Pokok di Jambi, Agar Perputaran Ekonomi Semakin Meningkat
BACA JUGA:Ini Tips Ampuh Agar Tidak Terkena Tilang Elektronik, Pasca ETLE Diberlakukan di Kota Jambi
Ia menambahkan bahwa Gerindra akan mendalami alasan dan pernyataan yang disampaikan oleh Saraswati saat mengajukan pengunduran diri.
"Karena yang bersangkutan adalah anggota DPR, dan juga sesuai dengan Undang-Undang Partai Politik," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang menekankan pentingnya menghormati mandat masyarakat yang telah memilih Saraswati sebagai wakil rakyat. Pasalnya, partai tidak bisa terima begitu saja menerima pengunduran diri secara sepihak.
Diketahui sebelumnya, Rahayu resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR, setelah pernyataannya di masa lalu kembali viral dan menuai kritik publik.
Pernyataannya pada awal 2025 lalu yang mendorong generasi muda untuk tidak bergantung pada pemerintah, melainkan menjadi pengusaha, dianggap publik kurang pantas. Hal ini karena Saraswati dinilai memiliki privilege sebagai anak pengusaha besar sekaligus keluarga presiden.
Meski hanya sebuah komentar, Rahayu Saraswati memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral. (*)