145 Lebih Negara Akui Palestina

HANCUR: Penduduk Palestina sedang menatap puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel.-antara-Jambi Independent

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara besar-besaran mendukung pembentukan negara Palestina melalui solusi dua negara.

Dalam pemungutan suara bersejarah pada Jumat lalu, 142 dari 193 negara anggota menyatakan dukungan terhadap Deklarasi New York, sebuah rencana bertahap untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung hampir delapan dekade.

Namun, tak semua pihak menyambut positif langkah ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung merespons keras. 

“Tidak akan ada negara Palestina,” Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam sebelum resolusi tersebut disahkan.

BACA JUGA: KPK: Hampir Semua Pegawai Direktorat PPTKA Terima THR Ilegal

BACA JUGA:Cekikan Ekonomi

Resolusi ini mendapat dukungan luas dari komunitas internasional, namun 10 negara menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat, sekutu terdekatnya. 12 negara lainnya abstain.

Resolusi yang tidak mengikat ini menyerukan pengakuan internasional terhadap negara Palestina, transisi kekuasaan dari Hamas ke Otoritas Palestina setelah gencatan senjata di Gaza, penempatan misi internasional sementara di bawah naungan PBB untuk menjaga keamanan warga sipil.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebut deklarasi ini hanya sebagai pertunjukan teater, dan mengklaim bahwa satu-satunya pihak yang diuntungkan adalah Hamas.

AS pun menolak, menyebut langkah ini sebagai aksi publisitas yang salah arah dan tidak membantu proses diplomatik sejati.

Namun, menurut Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa mayoritas dunia ingin membuka jalan bagi perdamaian.

“Ini adalah suara hati komunitas internasional,” ujarnya. 

Di tengah diplomasi di New York, kondisi di Gaza justru semakin mengerikan.

Militer Israel terus menggempur wilayah Kota Gaza, termasuk distrik Rimal, yang dihantam berulang kali dengan dalih keberadaan fasilitas Hamas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan