Efisiensi TKD, Mendagri Fokuskan Anggaran ke Program yang Langsung Sentuh Rakyat

Menteri Dalam Negeri berikan keterangan-ANTARA-

JAMBIKORAN.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa pemerintah tengah berupaya memaksimalkan efisiensi penggunaan dana transfer ke daerah (TKD).

Dana hasil efisiensi tersebut tidak akan dihapus, melainkan dialokasikan kembali ke berbagai program pembangunan yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat di seluruh daerah.

Tito menyebutkan, total anggaran yang telah disiapkan untuk mendukung berbagai program tersebut mencapai Rp1,369 triliun.

Program-program itu mencakup sejumlah sektor penting seperti perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan,

BACA JUGA:Penghargaan Tinggi dari Tim Nasional : Kota Jambi Selangkah Lagi Raih Wistara Paripurna

BACA JUGA:Jenis Susu Nabati, Favoritnya Gen Z Banget!

penyediaan makanan bergizi gratis di sekolah, hingga dukungan untuk kelompok produktif seperti petani dan nelayan.

“Anggaran sebesar Rp1,369 triliun itu berasal dari berbagai program yang akan dijalankan pemerintah pusat. Meski dikerjakan oleh pusat,

manfaatnya akan langsung dirasakan masyarakat di daerah,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurut Tito, langkah ini diambil setelah evaluasi menunjukkan masih ada sejumlah pemerintah daerah yang belum optimal dalam mengelola anggaran maupun menyusun program pembangunan.

BACA JUGA:Konsep Foto Prewedding Unik

BACA JUGA:Tradisi Lempar Bunga di Pernikahan, Dari Inggris Abad ke-18 hingga Jadi Tren di Indonesia

Karena itu, ia menilai perlu adanya kebijakan baru yang menekankan pentingnya efisiensi dan ketepatan sasaran penggunaan dana publik agar benar-benar berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Meski begitu, Tito mengakui bahwa ada pula pemerintah daerah yang telah berhasil menerapkan efisiensi dengan baik. Salah satu contoh yang ia soroti adalah Pemerintah Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan.

Di bawah kepemimpinan Bupati Bursah Zarnubi, Pemkab Lahat mampu memangkas secara signifikan anggaran untuk perjalanan dinas dan biaya rapat.

Dana yang dihemat tersebut kemudian dialihkan untuk membangun bendungan irigasi yang mampu mengairi sekitar delapan ribu hektare lahan sawah.

BACA JUGA:Paket Ekonomi 2025 Dorong Investasi dan Ciptakan Lapangan Kerja Baru

BACA JUGA:Kemenperin Manfaatkan Limbah Sawit jadi Bioetanol Pacu Transisi Energi

Hasilnya, para petani di wilayah itu merasakan langsung manfaat pembangunan tersebut melalui peningkatan produktivitas pertanian.

“Contoh seperti di Lahat ini seharusnya bisa diikuti oleh daerah lain. Dengan efisiensi, dana yang ada bisa diarahkan ke sektor yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Tito.

Tito menambahkan bahwa prinsip efisiensi semacam ini membuktikan pemerintah daerah sejatinya mampu melakukan pengelolaan anggaran yang tepat dan bermanfaat luas.

Karena itu, pemerintah pusat mendorong agar dana TKD bisa lebih difokuskan ke program prioritas yang benar-benar membawa perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat di daerah.

BACA JUGA:Wamen KP Pastikan RI Swasembada Garam pada 2027

BACA JUGA:Prabowo Beri Surat Terima Kasih Kepada Menteri Terkena Reshuffle

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Profesor Cecep Darmawan, menilai bahwa selain mengefisienkan TKD,

pemerintah daerah juga perlu menggenjot investasi swasta sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah tidak seharusnya hanya bergantung pada dana yang digelontorkan pemerintah pusat.

Menurut Cecep, ada tiga hal utama yang harus dipenuhi agar investor mau menanamkan modal di daerah, yakni adanya birokrasi yang bersih, kemudahan bagi sektor swasta untuk berusaha, serta daya beli masyarakat yang tinggi.

BACA JUGA:Kasih Negeri dalam Sepiring Nasi

BACA JUGA:Bersihkan Racun di Perut dengan Minuman Herbal

“Tiga syarat simpel ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mendongkrak pendapatan asli daerah,” ujarnya.

Dengan kombinasi efisiensi anggaran dan penguatan iklim investasi, pemerintah berharap pembangunan di daerah dapat berlangsung lebih cepat dan merata, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan