Diduga Terorganisir dan UMKM Jadi Target, Polisi Dalami Sindikat Peredaran Uang Palsu di Jambi

Ilustrasi pelaku UMKM yang jadi sasaran para pelaku peredaran yang palsu.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI  - Peredaran uang palsu di Kota Jambi semakin meresahkan dan merugikan para pelaku usaha kecil. 

Pedagang toko kelontong di sejumlah kawasan mengaku telah menjadi korban aksi penipuan yang dilakukan dengan cara yang sangat licik dan terencana.

Ali, pemilik toko kelontong di kawasan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, mengungkapkan bahwa dalam dua bulan terakhir, ia telah mengumpulkan hampir Rp1 juta dalam bentuk uang palsu.

Modus pelaku adalah berpura-pura mengisi saldo dompet digital atau berbelanja kecil-kecilan saat toko ramai.

BACA JUGA:Jual Besi Pagar Usai Demo, Tiga Pemuda Terancam 7 Tahun Penjara

BACA JUGA: Dorong Transformasi Transportasi, Serta Konektivitas Wilayah

“Biasanya pelaku datang saat toko ramai atau dini hari ketika penjaga sudah kelelahan. Mereka menyerahkan uang palsu yang ditumpuk dengan uang asli agar tidak mencurigakan,” ujarnya, belum lama ini.

Terakhir, ia hampir menjadi korban lagi saat seorang pria datang pada pukul 02.30 dini hari dan mencoba membayar dengan uang palsu.

Namun, beruntung karyawan toko sempat memeriksa uang tersebut dan menemukan bahwa uang tidak memiliki tanda air. Pelaku langsung kabur begitu aksinya ketahuan.

Lia, pemilik toko di kawasan Alam Barajo, juga mengaku menjadi korban berulang. Menurutnya, uang palsu seringkali terlihat seperti uang asli jika tidak diperiksa dengan seksama.

“Kalau toko lagi ramai, kami tidak sempat periksa. Uang langsung masuk laci. Baru sadar setelah malam ketika dihitung ulang,” katanya.

Bahkan, adiknya yang juga memiliki usaha di kawasan Talang Banjar telah mengumpulkan 10 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 selama tujuh bulan terakhir.

Pedagang kecil seperti Lia dan Ali mengeluhkan tidak adanya perlindungan nyata bagi mereka. Mereka berharap aparat penegak hukum segera turun tangan dan melakukan razia rutin untuk mencegah semakin meluasnya peredaran uang palsu, yang dinilai bisa membuat UMKM perlahan “gulung tikar”.

“Kami tidak bisa terus menanggung kerugian ini. Harus ada tindakan nyata,” tegas Lia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan