Uang Palsu Kembali Beredar

Sekda Provinsi Jambi, Sudirman.-JAILANI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI- Peredaran uang palsu kembali menghantui pedagang dan warung kecil di Kota Jambi. Dalam dua bulan terakhir, kerugian mereka mencapai jutaan rupiah. Modusnya kian lihai menyelipkan uang palsu saat toko ramai atau saat karyawan lelah pada dinihari.

Dalam hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, meminta Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jambi kembali menggencarkan sosialisasi uang palsu. 

Sosialisasi uang palsu ke masyarakat, sebelumnya sering dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Bank Indonesia (BI) perwakilan Jambi, baik secara langsung maupun media massa. 

"Dulu kita sering mensosialisasikan uang palsu ini, tapi sekarang sudah mulai berkurang," kata Sekda Sudirman, Rabu (24/9). 

BACA JUGA:Pemprov Jambi Tingkatkan Pengendalian Penyakit Ikan

BACA JUGA:Sekda Minta ASN Tingkatkan Kompetensi

Tak hanya itu, ia meminta Bank Indonesia (BI) perwakilan Jambi untuk kembali mensosialisasikan uang palsu agar tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan. 

"Jadi kelemahan masyarakat itu, mereka kurang pengetahuan tentang uang palsu yang beredar di masyarakat, untuk itu kita dan instansi terkait akan mensosialisasikan kembali," katanya. 

Lebih lanjut, ia juga meminta kepada penegak hukum untuk dapat mengambil langkah konkrit untuk memberantas peredaran uang palsu di tengah-tengah masyarakat. Hal ini karena masyarakat perlu mendapatkan jaminan keamanan dari penegak hukum.

"Penegak hukum harus segera menyelidiki untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat," sebutnya. 

Salah seorang pemilik warung sembako bernama Ani mengatakan, ia pernah menemukan pelaku penyebar uang palsu melalui pola penarikan dana di Brilink. 

Pelaku pada saat itu, melakukan penarikan uang di toko saat suasana toko sedang sepi, lalu besoknya datang kembali dan mengklaim bahwa ada terselip uang palsu saat transaksi tersebut. 

"Dalam dua bulan ini sudah dua kali kejadian itu, dia penarikan satu juta dan besoknya kembali lagi ke toko mengklaim bahwa dalam satu juta itu terselip uang palsu seakan-akan pemilik toko yang salah, " katanya, Rabu (23/9). 

Dengan adanya kejadian itu, pemilik warung itu telah melakukan antisipasi dengan membeli sebuah mesin pengecek uang palsu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan