Saudara Kembar Raih Beasiswa LPDP S2 di Australia, Berjuang dari Keluarga Single Parent

Saudara kembar Devi Yusvitasari dan Desi Yunitasari berhasil meraih beasiswa LPDP secara bersamaan dan kini melanjutkan studi S2 di University of Melbourne, Australia, pada jurusan Human Rights Law. --

JAMBIKORAN.COM - Saudara kembar Devi Yusvitasari dan Desi Yunitasari berhasil meraih beasiswa LPDP secara bersamaan dan kini melanjutkan studi S2 di University of Melbourne, Australia, pada jurusan Human Rights Law.

Keduanya tinggal bersama selama dua bulan terakhir untuk menempuh pendidikan dengan fokus yang sama, di kelas dan mata kuliah yang serupa.

Kisah perjuangan mereka berawal dari masa kecil dalam keluarga prasejahtera dengan seorang ibu yang bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan harus berstatus single parent.

Sang ibu sempat merantau ke Singapura untuk mencari penghasilan yang lebih baik, namun harus kembali setelah beberapa bulan karena haknya sebagai pekerja tidak terpenuhi. Kini, orang tua sambung Devi dan Desi menjalani hidup sebagai buruh tani.

BACA JUGA:'Bahagia Bershalawat', Ribuan Jamaah Doakan Keberkahan dan Kedamaian Kota Jambi 

BACA JUGA:Pelangsir BBM di Jambi Ricuh, Karyawan Digital Printing Jadi Korban Pemukulan dan Ancaman Senjata Api

Sejak sekolah dasar, keduanya telah menunjukkan prestasi akademik yang mengantarkan mereka menerima berbagai beasiswa. Namun, setelah lulus SMA, mereka sempat menunda kuliah karena keterbatasan biaya dan memilih bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) untuk mengumpulkan modal sekaligus mempersiapkan diri mengikuti SBMPTN.

Pada 2017, mereka diterima di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Bali pada jurusan hukum, dan kembali mendapat berbagai beasiswa selama masa kuliah, seperti Beasiswa Bank Indonesia, PPA, beasiswa pertukaran mahasiswa, hingga pengurangan UKT yang signifikan.

Mereka berhasil lulus tepat waktu dengan IPK hampir sempurna, yaitu 3,96 dan 3,95. Setelah itu, keduanya sempat bekerja di firma hukum yang sama, UNICEF Indonesia, hingga kemudian aktif di Komnas Perempuan dan mengembangkan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) di Banyuwangi.

Motivasi mereka memilih bidang hak asasi manusia terinspirasi dari pengalaman sang ibu yang berjuang sebagai single parent dan merantau demi keluarga. Dalam proses seleksi LPDP yang hanya mereka jalani sekali, keduanya mengakui tantangan soal tes bakat skolastik yang sangat sulit.

BACA JUGA:Sekolah Swasta ini Tolak Program MBG, Terapkan Sistem Makan Siang Sendiri

BACA JUGA:Pencopet Gasak iPhone di Depan Pramono Anung dan Rano Karno saat Acara Abang None di TIM

Mereka mempersiapkan diri dengan banyak latihan dan strategi memperkuat kelemahan masing-masing, seperti pada soal numerik dan analogi verbal.

Selain itu, pewawancara sempat mempertanyakan kesamaan mimpi dan fokus mereka sebagai saudara kembar. Devi dan Desi menjelaskan bahwa mereka memiliki peran yang saling melengkapi dalam advokasi, dengan salah satu fokus pada substansi dan yang lain pada strategi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan