Waspada! Ini 6 Penyebab Trombosit Turun dan Gejalanya yang Sering Diabaikan

Waspada! Ini 6 Penyebab Trombosit Turun dan Gejalanya yang Sering Diabaikan.--
JAMBIKORAN.COM - Penurunan kadar trombosit dalam darah atau trombositopenia bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada tubuh.
Kondisi ini membuat tubuh lebih mudah mengalami memar, mimisan, bahkan perdarahan berat jika tidak segera ditangani.
Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Jumlah normalnya berkisar antara 150.000–450.000 per mikroliter.
Bila jumlahnya turun di bawah batas tersebut, kemampuan tubuh untuk menghentikan perdarahan akan menurun drastis.
BACA JUGA:Menjaga Kelestarian Budaya, Wawako Diza: Pemkot Jambi Punya Program Prioritas Bahagia Berbudaya
BACA JUGA:Julian Alvarez Frustasi
Di Indonesia, demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyebab paling umum trombosit turun secara tiba-tiba. Namun, para ahli mengingatkan bahwa ada berbagai faktor lain yang juga perlu diwaspadai.
Berikut 6 Penyebab Trombosit Turun yang Sering Terjadi:
1. Infeksi Virus
Virus seperti dengue, chikungunya, campak, hepatitis B dan C, hingga HIV dapat menyerang sumsum tulang tempat produksi trombosit. Akibatnya, jumlah trombosit bisa turun drastis. Pada kasus DBD, penurunan ini terjadi sangat cepat dan dapat menyebabkan perdarahan berat.
BACA JUGA:Maraton Film Jadi Gaya Hidup Baru
BACA JUGA:Motif Bunga, Tren Abadi Fashion dan Dekorasi
2. Kondisi Autoimun
Pada penyakit autoimun, seperti lupus atau idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), sistem imun tubuh keliru menyerang trombosit sehat. Gejalanya antara lain mudah memar, muncul bintik merah di kulit, nyeri sendi, atau rambut rontok.