Walikota Jambi Wisuda Ribuan Tahfiz, Wujud Generasi Qur’ani yang Cemerlang
Wali Kota Jambi, Dr dr H Maulana MKM-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT -Jambi Independent
JAMBI - Suasana khidmat menyelimuti halaman Balaikota Jambi, saat ribuan pelajar mengikuti prosesi Wisuda Akbar Tahfizh Al-Qur’an yang digelar Pemerintah Kota Jambi, Rabu 8 Oktober 2025.
Dalam kegiatan yang berlangsung penuh makna itu, sebanyak 1.787 siswa tingkat SD dan SMP resmi dikukuhkan sebagai penghafal Alqur’an oleh Wali Kota Jambi, Dr dr H Maulana, MKM.
Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana menegaskan bahwa, program tahfizh ini merupakan salah satu prioritas unggulan Pemerintah Kota Jambi dalam membentuk karakter generasi muda yang religius dan berakhlak mulia.
Ia menyebutkan bahwa, program ini telah dijalankan secara konsisten sejak awal kepemimpinannya, sebagai bagian dari visi menjadikan Jambi sebagai kota berlandaskan nilai-nilai keislaman dan budaya.
BACA JUGA:Bisa Langsung Tindak Oknum Pelanggar, Jika Kedapatan Langsir BBM Bersubsidi
BACA JUGA:Kejari Tanjab Barat Musnahkan Barang Bukti 145 Perkara Pidana
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bagian dari upaya membangun generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai Alqur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Maulana di hadapan ribuan peserta dan wali murid.
Dari 1.787 pelajar yang diwisuda, 50 peserta terbaik diumumkan sebagai hafidz dan hafidzah pilihan.
Sebagian besar dari mereka telah berhasil menghafal minimal 25 hingga 30 juz Alqur’an, sebuah pencapaian yang membanggakan tidak hanya bagi orang tua dan guru, tetapi juga bagi Kota Jambi secara keseluruhan.
Dari 50 nama tersebut, 17 orang merupakan pelajar laki-laki, sementara sisanya adalah perempuan.
Mereka adalah hasil binaan guru-guru tahfizh yang tersebar di sekolah formal dan rumah-rumah tahfizh yang berada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Kota Jambi.
Wali Kota Maulana juga menyinggung sejumlah tantangan yang sempat dihadapi, salah satunya adalah belum terakomodasinya guru tahfizh dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Namun demikian, Pemkot Jambi tidak tinggal diam. Sebagai bentuk keberpihakan terhadap keberlanjutan program, pemerintah mengalokasikan insentif bagi guru-guru tahfizh melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
“Ketika sempat terjadi penurunan semangat karena guru belum masuk formasi PPPK, kita ambil langkah cepat. Kami anggarkan honorarium mereka melalui Kesra, karena program ini terlalu penting untuk ditinggalkan,” ungkap Maulana.
Dalam penutupnya, Wali Kota Maulana mengajak seluruh lapisan masyarakat mulai dari orang tua, guru, hingga tokoh agama untuk bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung tumbuhnya budaya cinta Alqur’an.
“Mengaji dan mencintai Alqur’an jangan hanya jadi tugas sekolah. Ini tanggung jawab semua pihak, terutama keluarga. Karena rumah adalah tempat pertama pendidikan akhlak,” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, M Jaelani, dalam sambutannya turut mengapresiasi semangat para pelajar dan peran para pendidik. Ia melaporkan bahwa hingga tahun 2024 ini, sebanyak 12.006 siswa telah mengikuti program cinta Alqur’an dan tahfizh yang digagas oleh Pemerintah Kota Jambi.
“Alhamdulillah, program ini terus berlanjut dan berkembang. Tahun ini kita wisuda 1.787 pelajar, dan ada 50 hafidz terbaik. Ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda Jambi mencintai Alqur’an,” ujar Jaelani.
Ia menambahkan bahwa ke depan, program ini akan terus diperluas cakupannya dan ditingkatkan kualitasnya, agar mampu melahirkan generasi yang cerdas secara spiritual dan intelektual. (zen/enn)