UNJA Dorong Inovasi Digitalisasi Aksara Incung, Mahasiswa Sastra Diharapkan Jadi Pelopor Pelestarian Budaya Ja

Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) menggelar Kuliah Umum dengan Tema “Tantangan, Peluang, dan Inovasi Pelestarian Aksara Incung Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jambi.” Keg-Universitas Jambi-
JAMBIKORAN.COM - Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA), terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya daerah.
Kamis (9/10/2025), Prodi Sastra Indonesia menggelar Kuliah Umum bertajuk “Tantangan, Peluang, dan Inovasi Pelestarian Aksara Incung sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jambi” di Aula Rektorat Lantai 3 UNJA.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi (SESA) FKIP UNJA, Dr. Dra. Irma Suryani, M.Pd., dan dihadiri oleh Koordinator Prodi Sastra Indonesia Sovia Wulandari, S.S., M.Pd., Ketua Panitia Dwi Rahariyoso, S.S., M.A., para dosen, serta ratusan mahasiswa.
Dua narasumber utama yang hadir adalah Sean Popo Hardi, S.Pd., M.Hum., dari Gemulun Aksara Indonesia, dan Deki Syaputra Ze, S.Hum., M.Hum., dari Universitas Batanghari.
BACA JUGA:Sejumlah Titik Bakal Disisir Tim Terpadu, Tertibkan Pengemis hingga Gelandangan di Kota Jambi
BACA JUGA:Wow, Harga Emas Antam Pecah Rekor, Tembus Rp2,4 Juta per Gram Jumat 10 Oktober 2025
Dalam sambutannya, Dr. Irma menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk pembelajaran budaya lokal yang mendalam bagi mahasiswa.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri sekaligus memperkuat identitas mahasiswa sebagai generasi penerus pelestari warisan daerah.
“Mahasiswa harus mengenal dan meneliti budayanya sendiri. Ini bukan hanya ilmu, tapi juga bentuk penghargaan terhadap jati diri bangsa,” ungkapnya.
Sementara itu, Sovia Wulandari menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas pembekalan teori, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan hasilnya dalam bentuk penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
BACA JUGA:Diskominfo Kota Jambi dan IWAKO Perkuat Sinergi, Kadis Baru Tekankan Profesionalisme Pers
BACA JUGA:Bank Indonesia Jambi Ajak Jurnalis Ikuti Capacity Building di Bali
Ia berharap ke depan mahasiswa Sastra Indonesia mampu berperan aktif dalam mempromosikan Aksara Incung melalui inovasi digital dan karya kreatif.
Ketua panitia, Dwi Rahariyoso, menyebutkan bahwa kuliah umum ini merupakan langkah awal untuk memperkuat basis kajian aksara daerah di Jambi.
Ia berharap kegiatan ini dapat menciptakan kolaborasi berkelanjutan antara akademisi, komunitas budaya, dan pemerintah daerah.
Melalui kuliah umum ini, para peserta diajak memahami bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan pelestarian budaya, termasuk digitalisasi aksara kuno seperti Incung.
BACA JUGA:Dion Wiyoko Ajak Anak-anak di Maros Biasakan Hidup Bersih dan Sehat
BACA JUGA:Memahami Siklus Menstruasi: Tahapan, Peran Hormon, dan Cara Menghitungnya
Harapannya, Aksara Incung dapat dikenal lebih luas dan menjadi bagian aktif dalam kehidupan masyarakat Jambi di era modern.
Dengan langkah konkret dan semangat inovatif, UNJA berupaya menjadikan pelestarian Aksara Incung bukan hanya sebatas upaya akademik, tetapi juga gerakan kebudayaan yang berkelanjutan. (*)