Ketua DPD HKTI Jambi SAH Apresiasi Lonjakan Produksi Jagung Nasional Di Era Presiden Prabowo

JAMBI — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sekaligus Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM, memberikan apresiasi tinggi atas capaian pemerintah dalam mendorong lonjakan produksi jagung nasional di era Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Sutan Adil Hendra, atau yang akrab disapa SAH, peningkatan produksi jagung merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap sektor pertanian dan petani sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional.

“Kami dari HKTI dan Gerindra Jambi sangat mengapresiasi langkah cepat dan strategis Presiden Prabowo dalam memperkuat produksi jagung nasional. Ini bukan hanya capaian angka, tetapi cermin dari kebijakan yang berpihak kepada petani dan kemandirian pangan bangsa,” ujar SAH di Jambi, Sabtu 12 Oktober 2025.

SAH menjelaskan, berbagai kebijakan yang diambil pemerintah — mulai dari peningkatan akses benih unggul, perbaikan irigasi, hingga penguatan hilirisasi hasil pertanian — telah berdampak signifikan terhadap produktivitas petani. Bahkan, harga jagung di tingkat petani kini lebih stabil karena didukung oleh kebijakan pembelian hasil panen melalui BUMN pangan.

BACA JUGA: Konflik Lahan Gambut Jaya Masih Berlanjut

BACA JUGA:5 Makanan Kaya Vitamin K, Wajib Dikonsumsi untuk Jaga Kesehatan Tubuh

“Presiden Prabowo sangat memahami bahwa kedaulatan pangan dimulai dari kesejahteraan petani. Ketika petani diberi kepastian harga dan dukungan teknologi, maka produksi meningkat dan ekonomi pedesaan ikut bergerak,” tambahnya.

Sebagai Ketua HKTI Jambi, SAH juga menegaskan bahwa daerah akan terus mendukung kebijakan nasional dengan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan sektor swasta. Ia menilai keberhasilan nasional harus diterjemahkan dalam program konkret di tingkat provinsi dan kabupaten.

“Kami siap mendukung visi besar Presiden Prabowo dalam menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Jambi memiliki potensi besar untuk berkontribusi melalui pengembangan lahan kering produktif dan peningkatan kualitas hasil jagung lokal,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, SAH menyebut bahwa lonjakan produksi jagung nasional merupakan sinyal positif bagi masa depan pertanian Indonesia. Dengan arah kebijakan yang konsisten dan dukungan politik yang kuat, ia optimistis Indonesia mampu mencapai kemandirian pangan yang berdaulat dan berkeadilan. (Enn/Viz)