Rela Antre Demi Barang Viral? Ini Penjelasan Psikologis di Baliknya

Rela Antre Demi Barang Viral? Ini Penjelasan Psikologis di Baliknya--
Selain itu, ada juga herd mentality, keinginan untuk tidak tertinggal tren dan tetap dianggap relevan secara sosial.
Banyak yang membeli barang viral agar bisa tampil eksis dan diakui dalam lingkaran pertemanan atau di media sosial.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Bisa Picu Asam Lambung Kambuh Lagi
BACA JUGA:Air Kelapa Diklaim Bantu Redakan Asam Lambung, Begini Penjelasan Dokter
3. FOMO: Takut Ketinggalan Momen
Fear of Missing Out atau FOMO menjadi pemicu kuat lainnya.
Brand kerap menggunakan strategi seperti countdown timer atau promosi “hanya hari ini” untuk menciptakan tekanan psikologis agar konsumen segera membeli.
Ketakutan kehilangan kesempatan atau melihat orang lain lebih dulu memilikinya membuat banyak orang rela mengeluarkan tenaga ekstra demi mendapat barang viral tersebut.
BACA JUGA:Waspadai! Minum Teh Saat Bangun Tidur Bisa Perparah Asam Lambung
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Sarolangun – Tembesi, Dua Luka Berat dan Satu Luka Ringan
4. Antre Jadi Bukti Status dan Pengalaman Sosial
Antre bukan hanya tentang membeli barang, tapi juga tentang pengalaman dan status sosial.
Bisa menceritakan perjuangan seperti “Gue rela antre dua jam demi sneakers itu!” memberi rasa bangga tersendiri.
Bagi sebagian orang, perjuangan itu menambah nilai eksklusif pada barang yang dibeli sekaligus menjadi simbol prestise di media sosial.
BACA JUGA:BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini