SAH Tegasakan Presiden Prabowo Pemimpin Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, Perangi Kemiskinan di Indonesia

SAH saat menjadi khutbah Jumat di salah satu masjid-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Sang Bapak Beasiswa Jambi, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi, menyampaikan tausiyah politik kebangsaan tentang makna amar ma’ruf nahi mungkar dalam konteks kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pandangan Sutan Adil Hendra (SAH), nilai amar ma’ruf nahi mungkar bukan sekadar pesan moral keagamaan, tetapi juga prinsip dasar dalam membangun negara yang adil dan sejahtera. Ia menilai, langkah Presiden Prabowo dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan sosial merupakan wujud nyata dari ajaran tersebut dalam praktik kenegaraan.
“Amar ma’ruf berarti mengajak kepada kebaikan — yaitu membangun kesejahteraan, membuka lapangan kerja, dan memastikan rakyat hidup layak. Nahi mungkar berarti mencegah segala bentuk kemungkaran sosial seperti korupsi, ketidakadilan, dan kemiskinan yang menjerat rakyat kecil,” ujar SAH dalam tausiyahnya di Jambi, Kamis 17 Oktober 2025.
SAH menjelaskan, komitmen Presiden Prabowo yang menempatkan program pengentasan kemiskinan sebagai prioritas utama adalah bentuk dakwah kebangsaan yang perlu didukung semua pihak, khususnya kader Gerindra. Menurutnya, perjuangan melawan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab ekonomi, tetapi juga bagian dari jihad sosial.
BACA JUGA:DAIFEST 2025 Datang Lagi, Hadirkan Beragam Kejutan dan Hadiah Akhir Tahun
BACA JUGA:Pengrajin Muaro Jambi Didorong Inovatif, Siap Bersaing di Pasar Lebih Luas
“Presiden Prabowo sedang menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar dalam bentuk kebijakan. Ketika beliau memastikan pangan cukup, pendidikan terjangkau, dan masyarakat desa diberdayakan, itu sejatinya dakwah dalam bentuk kebijakan negara,” tuturnya.
Dalam tausiyahnya, SAH juga mengingatkan para kader Gerindra di seluruh daerah agar selalu meneladani semangat kepemimpinan Prabowo Subianto yang berorientasi pada keadilan dan kesejahteraan rakyat.
“Jangan hanya menjadi penonton. Kader Gerindra harus menjadi pelaku amar ma’ruf nahi mungkar — berbuat baik untuk masyarakat, menolak kemungkaran sosial, dan berjuang agar kemiskinan tidak menjadi takdir, tetapi tantangan yang bisa diatasi bersama,” tegasnya.
Sebagai penutup, SAH menyerukan agar seluruh komponen bangsa menjadikan pemerintahan Prabowo sebagai momentum kebangkitan nilai-nilai keadilan sosial dan gotong royong.
“Perang melawan kemiskinan adalah bentuk tertinggi dari amar ma’ruf nahi mungkar dalam kehidupan berbangsa. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.’ Itulah jihad kita hari ini,” pungkasnya. (Enn/Viz)