Pendidikan Bangkit di Tengah Reruntuhan, 300 Ribu Siswa Gaza Kembali ke Sekolah

Ilustrasi: Anak-anak Palestina mengikuti kegiatan belajar di dalam tenda --
Kementerian Pendidikan Palestina mencatat, sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, 172 sekolah negeri hancur total, 118 sekolah rusak berat akibat serangan, dan lebih dari 100 sekolah UNRWA turut menjadi sasaran bom.
Tragedi ini tak hanya meruntuhkan bangunan, tetapi juga merenggut nyawa ribuan jiwa.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Akan Disempurnakan, Target Zero Keracunan
Data resmi menyebutkan 17.711 siswa tewas, 25.897 lainnya terluka, serta 763 tenaga pendidik gugur dan 3.189 lainnya mengalami luka-luka sejak awal agresi.
Selain sektor pendidikan, UNRWA juga berencana merevitalisasi 22 klinik kesehatan pusat di Jalur Gaza.
Badan tersebut mengerahkan tenaga logistik berpengalaman serta jaringan distribusi makanan untuk menopang program pemulihan kemanusiaan.
Bantuan Masih Tertahan
BACA JUGA:Jangan Asal Bawa Barang! Ini Deretan Benda yang Dilarang Masuk ke Kabin Pesawat
Namun, di balik semangat membangun kembali, Gaza masih menghadapi kendala besar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.
Pasokan bernilai ratusan juta dolar terdiri dari bahan bangunan, obat-obatan, selimut, hingga pakaian musim dingin yang masih tertahan di luar wilayah karena belum mendapat izin masuk dari Israel.
Kondisi ini semakin memperburuk situasi warga Gaza, di mana 95 persen penduduk kini bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan setelah kehilangan sumber penghidupan.
Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati pada 10 Oktober lalu, ratusan ribu pengungsi mulai kembali ke Kota Gaza.
BACA JUGA:Traveling Bukan Sekadar Healing, Ini 8 Manfaat dan Dampak Positifnya untuk Hidupmu