Wisata Danau Sipin Mulai Lesu, Warga Harap Pemerintah Turun Tangan
DANAU SIPIN: Suasana di wisata Danau Sipin beberapa waktu lalu.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Kawasan wisata Danau Sipin di Kota Jambi mulai kehilangan daya tariknya. Penurunan jumlah pengunjung berdampak langsung pada pendapatan para pelaku usaha di sekitar danau, terutama pengelola wahana dan pelaku UMKM.
Raden Amir (25), salah satu pengelola wahana bebek air di Danau Sipin, mengaku penghasilannya kini tidak lagi stabil.
Dalam beberapa bulan terakhir, pengunjung datang tak menentu. Hari biasa cenderung sepi, sementara keramaian hanya terjadi saat akhir pekan atau hari libur nasional.
“Sekarang gak bisa diprediksi. Kadang ramai, tapi lebih sering sepi. Kalau hari biasa itu ya paling cuma beberapa orang. Ramainya pas Sabtu-Minggu aja,” ujar Amir.
BACA JUGA:Warga Bisa Lapor ke 112, Soal Aksi Geng Motor dan Lainnya
BACA JUGA:Wajib Daftar Kembali Setiap 5 Tahunl, 253 Ormas Terdaftar di Kesbangpol Provinsi Jambi
Ia mengelola 37 unit bebek air yang biasa disewa wisatawan untuk berkeliling danau. Saat cuaca mendukung dan pengunjung membludak, seluruh unit bisa habis disewa. Namun di hari biasa, sebagian besar wahana terpaksa tidak dioperasikan karena minimnya peminat.
Tak hanya faktor cuaca, insiden tenggelamnya wahana bebek air beberapa waktu lalu juga disebut Amir turut memengaruhi kepercayaan pengunjung.
“Sejak kejadian itu, orang jadi lebih hati-hati. Banyak yang gak berani naik bebek air lagi,” tambahnya.
Amir menetapkan tarif sewa sebesar Rp 25.000 untuk wahana kapasitas dua orang dan Rp 50.000 untuk kapasitas empat orang.
Di akhir pekan, durasi penggunaan dibatasi hingga 30 menit karena antrean. Sementara di hari biasa, pengunjung bisa bermain lebih lama karena minimnya pengguna.
Kondisi serupa juga dialami oleh Reva (19), seorang penjual makanan dan minuman ringan yang sudah dua tahun berjualan di kawasan tersebut.
Menurutnya, pendapatan di hari kerja hanya berkisar Rp500 ribu per hari, jauh lebih rendah dibandingkan akhir pekan yang bisa menyentuh Rp1 juta.
"Kalau Sabtu-Minggu masih lumayan, tapi kalau hari biasa, sepi banget. Kita tetap jualan, tapi penghasilan gak tentu,” ungkap Reva.