Kesehatan Mental Butuh Dukungan

Wawako Diza, berfoto bersama usai kegiatan.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., secara resmi membuka kegiatan bertajuk "Frame Your Mind: Merawat Jiwa Lewat Lensa dan Suara”.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK) Wilayah Jambi ini berlangsung di Duniawi Coffee House, Kecamatan Jelutung, dan diikuti oleh 30 peserta dari kalangan muda dan dewasa.
Acara ini menghadirkan narasumber Ketua Divisi Advokasi AJI (Aliansi Jurnalis Independen), Bima Pratama, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental melalui pendekatan seni dan media.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Diza menyampaikan apresiasi atas inisiatif IPK Jambi yang dinilainya sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
BACA JUGA:Wisata Danau Sipin Mulai Lesu, Warga Harap Pemerintah Turun Tangan
BACA JUGA:Warga Bisa Lapor ke 112, Soal Aksi Geng Motor dan Lainnya
Ia menekankan pentingnya para psikolog untuk terus berinovasi dalam pendekatan-pendekatan edukasi, khususnya bagi anak dan remaja.
“Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa profesi psikologi klinis sangat peduli terhadap kesehatan masyarakat, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional,” ujar Diza.
Ia mengakui bahwa isu kesehatan jiwa kini mulai mendapat perhatian luas, seiring dengan meningkatnya kesadaran publik melalui media sosial dan teknologi informasi. Namun, stigma terhadap gangguan mental masih menjadi tantangan besar.
“Dulu, masalah mental dianggap tabu. Kini, kita harus membuka ruang lebih luas agar masyarakat berani bicara dan mencari bantuan,” tegasnya.
Diza juga mengajak para psikolog untuk terlibat dalam program prioritas Pemkot Jambi, yakni Balikat (Balai Latihan Kerja Tematik), dengan menyisipkan pelatihan terkait kesadaran diri dan kemampuan mengatasi tekanan hidup.
Ia menargetkan pada tahun 2026, setiap puskesmas di Kota Jambi memiliki minimal satu tenaga psikolog.
“Kami ingin kesehatan mental menjadi bagian integral dalam sistem pelayanan kesehatan di Jambi. Ini bagian dari pembangunan manusia seutuhnya,” ungkap Diza.
Mengusung tema global "Mental Health in Humanitarian Emergencies", peringatan tahun ini juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kondisi jiwa masyarakat yang terdampak bencana, konflik, atau krisis sosial.