Menteri Arifah Fauzi Dorong Sekolah Kepemimpinan Kartini Cetak Perempuan Pemimpin Tangguh

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi.-Jambi Independent-KemenPPPA
JAMBIKORAN.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi berharap keberadaan Sekolah Kepemimpinan Perempuan Kartini mampu memperkuat kapasitas dan keberanian perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan di berbagai bidang pembangunan nasional.
“Perempuan harus didorong untuk berani bicara. Namun, masih banyak perempuan yang belum berani untuk berbicara. Maka, Sekolah Kepemimpinan Kartini ini harus kita dukung bersama,” ujar Menteri Arifah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/10).
Menurutnya, pemerintah terus berupaya memperjuangkan agar perempuan Indonesia semakin berdaya, memiliki kapasitas mumpuni, serta mampu mengekspresikan potensinya secara optimal. Arifah menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat peran perempuan di ranah publik.
“Forum seperti ini adalah ruang kolaborasi yang luar biasa. Kami di KemenPPPA sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Sekolah Kepemimpinan Kartini. Dengan saling memahami, mendukung, dan memperkuat, kita bisa mewujudkan perempuan berdaya dan anak terlindungi menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
BACA JUGA:Hutang Tak Terbayar, Nyawa Melayang
BACA JUGA:Satu Ditemukan Tewas, Satu Masih Dicari
Sekolah Kepemimpinan Perempuan Kartini merupakan program yang diinisiasi oleh Kartini Love AI, sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan kapasitas perempuan di era digital dan kecerdasan buatan (AI).
Founder Kartini Love AI, Awaludin Marwan, menjelaskan bahwa program ini masih dalam tahap uji coba dan diselenggarakan dalam bentuk short course dua hari, dengan jeda waktu dua pekan. Dalam masa jeda tersebut, peserta akan mendapatkan penugasan untuk mengembangkan serta menyampaikan gagasan pada pertemuan berikutnya.
Adapun materi yang diajarkan mencakup beragam tema strategis, seperti kepemimpinan perempuan dalam birokrasi dan bisnis, kebijakan pemberdayaan perempuan, pemanfaatan AI dalam ruang politik dan demokrasi, pokok-pokok pemikiran R.A. Kartini, hingga resolusi konflik dan perlindungan hukum bagi perempuan.
Melalui program ini, diharapkan lahir lebih banyak pemimpin perempuan yang tangguh, cerdas, dan berintegritas, yang mampu membawa perubahan nyata di lingkungannya serta menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. (*)