Kementerian PUPR Mulai Desain Terowongan Bawah Laut IKN Tahun Ini

Pembangunan Jalan Tol IKN Nusantara Seksi 5A oleh Kementerian PUPR.--

Depok- Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan desain proyek terowongan bawah laut atau immersed tunnel di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai dikerjakan pada tahun ini.

"Setelah 2024 targetnya. Itu kan yang sisi timur. Kita akan lakukan desain tahun ini," kata Hedy usai peresmian Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Depok, Jabar, Senin.

Terowongan bawah laut IKN menjadi salah satu proyek jangka panjang yang diperkirakan akan mulai dibangun pada 2025.

Terowongan bawah laut merupakan metode yang umum digunakan untuk menggantikan jembatan melalui wilayah perairan yang lebar. Desain terowongan dirancang dalam bentuk boks dengan panjang antara 1-1,5 kilometer (km).

BACA JUGA:Bawaslu Pamekasan Periksa Gus Miftah di Kediamannya

BACA JUGA:Bakal Jadi Gerbang Kebangkitan Ekonomi Jambi

Pembangunan terowongan bawah laut tersebut disiapkan untuk menjadi bagian dari Seksi 4 Jalan Tol Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Sebelumnya, proyek itu dinilai berpotensi mengancam lingkungan, termasuk habitat Pesut Mahakam.

Namun, menurut Hedy, perancangan konsep terowongan bawah laut IKN telah melalui analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) guna meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

"Kan ada namanya amdal, itu sudah ada protapnya. Pembangunan itu pasti ada yang terancam. Kita bangun ini (jalan tol) kan ada yang terancam," jelasnya.

BACA JUGA:Punya Minat di Bidang Bisnis? Ini Dia 5 Rekomendasi Jurusan Kuliah Jika Kamu Ingin Membagun Bisnis

BACA JUGA:Desak Gubernur Cabut Larangan Melintas, Ribuan Sopir Truk Batubara Demo di Rumah Dinas Gubernur

Adapun Kementerian PUPR menargetkan pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Tahap 1 di Kalimantan Timur, termasuk bangunan kantor pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) selesai pada 2024.

Hingga saat ini, perkembangan konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap 1 telah mencapai 62,65 persen dan seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule).

Sementara, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya merealisasikan pembangunan bendungan Telake sebagai penunjang produktivitas pertanian penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
 
"Ini merupakan solusi permasalahan air baku para petani di PPU dan Kabupaten Paser," kata Akmal Malik di Samarinda.

BACA JUGA:Bawa Pesan, Pentingnya Jaga Kelestarian Laut

BACA JUGA:Gaza Rock
 
Ia menjelaskan, bendungan tersebut membutuhkan anggaran cukup besar, sehingga perlu sinergi dari semua pihak, baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat.
 
"Menurut kami, hal itu dipastikan akan terealisasi. Dalam waktu dekat, kami akan menemui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas hal ini," ujarnya.
 
Akmal Malik menambahkan, peran BNPB menjadi penting, karena bendungan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air baku bagi pertanian, tetapi juga sebagai pengendali bencana banjir yang sering melanda daerah pertanian khususnya Kecamatan Babulu.
 
"Kami sudah tinjau ke lapangan dan sudah bersurat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan bendungan ini. Kami berharap BNPB juga bisa membantu kami dalam hal ini," katanya.

BACA JUGA:Tatap Gelar Champion dengan Mantap, SMAN 1 Kuala Tungkal Masuk Fantastic Four

BACA JUGA:Anies Rahasiakan Isi Obrolannya dengan Puan Usai Debat Ketiga
 
Ia mengatakan, bendungan ini menjadi harapan para petani di Babulu dan Kabupaten Paser agar bisa meningkatkan produksi pertanian mereka. Selama ini, mereka hanya mengandalkan tadah hujan.
 
Selain itu, bendungan ini juga untuk mendukung cita-cita PPU, menjadi lumbung pangan tidak hanya di Kalimantan Timur tetapi juga nasional.
 
"Jadi, bendungan ini memiliki dua fungsi, yaitu pengendalian banjir dan sumber air baku untuk pertanian. Mohon doanya agar kami bisa segera mewujudkan bendungan ini," tuturnya.
 
Senada, anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Fraksi Partai Gerindra Bagus Susetyo meminta pembangunan bendung gerak Sungai Talake segera direalisasikan untuk mendukung kedaulatan pangan di daerah tersebut.

BACA JUGA:Prabowo Seharusnya Berpeluang Dapat Insentif Elektoral
 
"Bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani di kawasan dekat IKN, sebab selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan," kata anggota Komisi III DPRD Kaltim itu.
 
Legislator daerah pemilihan Balikpapan itu mengatakan, bendung gerak Sungai Talake merupakan salah satu proyek strategis nasional yang telah direncanakan sejak lama, namun belum terealisasi hingga saat ini.
 
Padahal, bendung gerak Sungai Talake dapat meningkatkan luas lahan sawah yang ada di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
 
"Kami mengusulkan agar bendung gerak Sungai Talake bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anggaran Rp2 triliun," ujarnya. (ant)

Tag
Share