PDI-P: Optimistis Santri Mampu Jawab Tantangan Modernitas

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Said Abdullah (kedua dari kiri).-Antara/Jambi Independent-Jambi Independent

"Saya sendiri sebagai santri, namun sejak tahun 1988 sudah aktif di PDI dan tahun 1999 menjadi PDI Perjuangan," ungkap Said.

Selain itu, dia menambahkan diaspora santri ada di semua tempat dan berbagai organisasi profesi, baik pengacara, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), guru, dosen, tenaga medis, TNI, dan Polri, bahkan di antaranya memuncaki karir menjadi jenderal serta berbagai profesi lainnya.

Dalam kepemimpinan nasional, sambung dia, santri juga sudah teruji. Presiden Ke-4 RI Kiai Haji Abdurahman Wahid atau Gus Dur sejak kecil hidup dalam komunitas pesantren.

Menurutnya, berbagai pikiran Gus Dur berdialektika dengan filsafat barat dengan jaringan yang begitu luas di timur tengah hingga ke Eropa. Gus Dur menjadi contoh nyata santri bisa menjadi pemimpin nasional dan pemimpin kultural kelas dunia.

Maka dari itu, Said menilai santri merupakan jati diri yang terbuka serta entitas yang bisa sangat kosmopolit dalam berfikir dan bertindak.

Santri, lanjut dia, bisa menjadi jangkar perdamaian, menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. Oleh sebab itu menjaga diri sebagai santri merupakan tanggung jawab yang besar.

"Di pundaknya orang mempersepsikan perwajahan tentang Islam sehingga harus selalu mawas dan koreksi diri," tambahnya.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan