Rahasia Tidur Nyenyak Dimulai dari Pagi Hari, Bukan Malam
RAHASIA : Ketahui rahasia agar tidur bisa nyenyak di malam hari. -Foto: ist-jambi independent
JAKARTA,JAMBIKORAN.COM – Banyak orang mengira kualitas tidur hanya ditentukan oleh rutinitas sebelum tidur, seperti minum teh herbal, menggunakan aroma lavender, atau melakukan digital detox. Padahal, rahasia tidur nyenyak sebenarnya sudah dimulai sejak pagi hari.
Udara pagi yang lembut dan sinar matahari yang hangat ternyata memiliki peran penting dalam mengatur jam biologis tubuh. Menurut para ahli, kebiasaan sederhana seperti berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat menjadi fondasi utama untuk tidur yang nyenyak dan suasana hati yang stabil sepanjang hari.
Mengutip laman womenshealthmag.com, psikolog Lisa Strauss, PhD, menjelaskan bahwa paparan cahaya alami di pagi hari berfungsi seperti tombol reset bagi jam biologis tubuh. Sinar matahari membantu menghentikan produksi melatonin—hormon yang menyebabkan rasa kantuk—dan memberi sinyal bahwa hari telah dimulai. Sekitar 14 jam setelah tubuh menerima cahaya pagi, sistem biologis mulai kembali memproduksi melatonin secara alami.
BACA JUGA:Tips Mencegah Baby Blues Setelah Melahirkan, Penting Diketahui Ibu Baru
BACA JUGA:7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming, Banyak yang Justru Datang dari Suami dan Mertua
Artinya, jika seseorang terpapar sinar matahari pukul 7 pagi, tubuh akan siap tidur secara alami sekitar pukul 10 malam. “Mekanisme ini membantu menjaga ritme sirkadian tetap stabil tanpa bantuan obat tidur,” ujar Lisa Strauss.
Bahkan di hari mendung sekalipun, cahaya alami tetap lebih kuat daripada cahaya buatan di dalam ruangan. Jika intensitas cahaya ruangan hanya sekitar 300–500 lux, maka cahaya luar bisa mencapai puluhan ribu lux. Karena itu, berjemur selama 10–15 menit setiap pagi sudah cukup untuk menstabilkan ritme tubuh.
Langkah Kecil yang Mengubah Banyak Hal
Paparan sinar matahari pagi akan lebih efektif jika disertai aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki. Gerakan ini membantu melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan kadar serotonin, dan memberikan energi positif sejak awal hari. Selain menyiapkan tubuh untuk beraktivitas, kegiatan ini juga membantu menenangkan sistem saraf dan memperkuat sinyal alami tubuh untuk beristirahat saat malam tiba.
BACA JUGA:Anak Meniru Sifat Buruk Orang Tua? Begini Cara Efektif Mengubahnya
BACA JUGA:7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming, Banyak yang Justru Datang dari Suami dan Mertua
Bagi masyarakat perkotaan yang jarang mendapat paparan matahari langsung, berjalan di dekat jendela atau halaman rumah juga tetap bermanfaat. Yang penting, mata dan kulit menerima cahaya alami agar jam biologis tubuh tetap seimbang.
Cahaya Alami vs Cahaya Buatan
Tubuh manusia diciptakan untuk merespons cahaya alami, bukan cahaya buatan. Paparan cahaya biru dari layar gawai atau lampu LED di malam hari dapat menekan produksi melatonin dan membuat sulit tidur. Sebaliknya, cahaya alami pagi hari membantu tubuh menyesuaikan waktu tidur dan bangun dengan ritme alami.