Menkop Jajaki Pembentukan Bank Koperasi Baru, Lewat Skema Patungan
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent j
JAKARTA - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan pemerintah tengah menjajaki pembentukan bank koperasi baru sebagai langkah memperluas akses permodalan dan pembiayaan sektor riil koperasi pengembangan dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Ferry mengatakan rencana tersebut dilakukan melalui skema patungan koperasi-koperasi, menyusul adanya penawaran sejumlah bank yang saat ini sedang dipelajari. Namun dirinya tidak merinci jumlah maupun nama bank yang dimaksud, namun menegaskan bahwa proses penjajakan masih berlangsung.
“Ada beberapa bank yang ditawarkan kepada kami. (Skemanya) Teman-teman dari koperasi bisa patungan (membeli saham bank). Kita akan lihat (nanti),” kata Ferry dalam acara Temu Mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, pemerintah akan mendorong LPDB Koperasi agar berperan lebih kuat dalam pembiayaan koperasi, seiring meningkatnya kebutuhan modal untuk mendukung KDKMP masuk ke sektor produksi, distribusi, logistik, dan pengelolaan gerai modern di tingkat desa.
BACA JUGA:Menkeu Tolak Legalkan Usaha Thrifting
BACA JUGA: Cara Bikin Rumah Aman dan Nyaman untuk Hewan Peliharaan
“Kita akan lipat gandakan kekuatan pembiayaan koperasi. LPDB pun akan kita dorong untuk menjadi lembaga pembiayaan yang jauh lebih kuat,” ujar dia.
Penguatan struktur pembiayaan koperasi menjadi bagian dari agenda besar pemerintah dalam membangun 80.000 KDKMP yang mencakup pembangunan gerai desa, apotek dan klinik desa, jaringan logistik, budidaya pangan, hingga pengembangan industri rumahan skala koperasi,” katanya, menjelaskan.
Menkop menegaskan bahwa pembentukan bank koperasi baru dan penguatan LPDB menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan berbasis koperasi, selaras dengan ekonomi konstitusi Pasal 33 UUD 1945.
Direktur Utama LPDB Koperasi Krisdianto Soedarmono mengatakan bahwa LPDB akan meningkatkan dukungan pembiayaan produktif bagi koperasi, terutama untuk mendorong produksi barang kebutuhan sehari-hari yang akan mengisi gerai KDKMP.
"Dengan koperasi yang solid dan memperoleh dukungan pembiayaan yang cukup, maka diharapkan program Koperasi Merah Putih dapat berjalan sesuai target,” kata Krisdianto.
LPDB mencatat sebanyak 82.707 KDKMP telah berbadan hukum, sementara pembangunan fisik gerai desa dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Agrinas Pangan Nusantara dan dukungan personel TNI.
Krisdianto mengatakan sebanyak 67 koperasi dari 75 koperasi mitra yang diundang, telah hadir dan menyatakan komitmen mendukung program tersebut melalui pendampingan dan kemitraan usaha. (*/Viz)