Saset Kompor

Dahlan Iskan--

Nasinya punel sekali. Seperti nasi Jepang. Saya tahu: ini berasnya pasti dari Tiongkok bagian Dongbei. Jagung ketan pun awalnya dari provinsi Heilongjiang dan sekitarnya. 

Rasa karenya sudah disesuaikan dengan lidah Tiongkok. Tidak terlalu menyengat –seperti di tempat asalnya, India. Banyak orang Tiongkok kini sudah suka kare. 

Itulah sarapan seharga sekitar Rp 50.000. Saya tidak menghabiskannya. Saya khawatir kembali diejek sebagai si tembem. Atau si perut buncit. Timbangan saya sudah 72 kg –turun 3 kg sejak di rumah bambu.  

Makanan instan kian banyak jenisnya. Juga kian disukai. Jangan-jangan begitu juga pemimpin instan.(Dahlan Iskan) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan